JAKARTA. Lima bulan pertama tahun ini sudah lewat. Tapi kontrak baru emiten konstruksi BUMN atau BUMN karya masih minim. Sebab, ladang yang diharapkan dari proyek infrastruktur pemerintah belum bisa diolah. PT PP Tbk (PTPP), misalnya, baru berhasil mengantongi kontrak baru Rp 9,8 triliun atau 36% dari target kontrak baru 2015 senilai Rp 27 triliun hingga ujung tahun. Realisasi kontrak itu lebih banyak didukung kontrak pihak swasta. Tapi ketimbang periode sama tahun lalu, perolehan ini naik 48%. Manajemen PTPP optimistis target kinerja sepanjang tahun ini tercapai. Apalagi, PTPP tengah membidik empat proyek pembangkit listrik senilai Rp 21 triliun.
Kontrak baru BUMN Karya masih seret
JAKARTA. Lima bulan pertama tahun ini sudah lewat. Tapi kontrak baru emiten konstruksi BUMN atau BUMN karya masih minim. Sebab, ladang yang diharapkan dari proyek infrastruktur pemerintah belum bisa diolah. PT PP Tbk (PTPP), misalnya, baru berhasil mengantongi kontrak baru Rp 9,8 triliun atau 36% dari target kontrak baru 2015 senilai Rp 27 triliun hingga ujung tahun. Realisasi kontrak itu lebih banyak didukung kontrak pihak swasta. Tapi ketimbang periode sama tahun lalu, perolehan ini naik 48%. Manajemen PTPP optimistis target kinerja sepanjang tahun ini tercapai. Apalagi, PTPP tengah membidik empat proyek pembangkit listrik senilai Rp 21 triliun.