Kontrak baru mini, Waskita Beton Precast (WSBP) telah pakai 55% dari capex



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontrak baru PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) hingga Agustus 2019 masih mini. Meski begitu perusahaan ini tetap ekspansif, terbukti dari penggunaan belanja modal sudah terpakai 55,56% dari total anggaran. 

Dalam delapan bulan di tahun ini, WSBP menjelaskan baru mengantongi kontrak baru senilai Rp 3,4 triliun. Padahal target kontrak baru WSBP Rp 10,3 triliun. Ini artinya Waskita Precast baru mengantongi 33,01% dari target kontrak. 
 
Meski begitu, Sekretaris Perusahaan Waskita Precast Fathia Syafurah yakin target tersebut tercapai dan tidak akan merevisi target kontrak. Pasalnya, beberapa kontrak baru akan diperoleh pada akhir tahun ini. Apalagi, perusahaan ini akan membangun pabrik baru di Penajam, Kalimantan Timur. Selain itu masih ada beberapa proyek jalan tol di Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan beberapa proyek swasta lain. 
 
"Saat ini kontrak baru dari eksternal berkontribusi sebesar 48,5% naik dari tahun 2018 sebesar 36%," terang Anton Y Nugroho, Direktur Waskita Beton Precast. Kontrak swasta tersebut salah satunya adalah apartemen Pantai Indah Kapuk. Ke depan, perusahaan ini akan meningkatkan kontribusi kontrak eksternal (di luar dari Waskita). Cara ini diharapkan bisa mengerek margin laba perusahaan dan mengurangi ketergantungan pada induk usaha. 
 
Hingga kini, total kapasitas produksi WSBP telah mencapai 3,7 juta ton dari 11 pabrik yang dimiliki. Angka ini meningkat dari akhir tahun lalu sebesar 3,5 juta. Perusahaan ini juga tengah membangun pabrik baru di Penajam yang akan meningkatkan penjualan dan kapasitas produksi. 
 
Atas ekspansi ini, Waskita Precast telah memakai belanja modal sebesar Rp 500 miliar dari anggaran Rp 900 miliar. Sisa belanja modal akan digunakan untuk membangun pabrik di Penajam, Gasing dan Bojanegara. Untuk pabrik di Penajam saja, emiten ini membutuhkan dana Rp 200 miliar. Tak hanya itu, Fathia bilang, perusahaan ini masih harus membeli alat berat, infrastruktur dan pengembangan IT. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Avanty Nurdiana