Kontrak baru PTPP melonjak 46%



JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) terus mengejar target kontrak baru tahun ini yang dipatok Rp 31 triliun. Hingga akhir Februari 2016, PTPP mengantongi kontrak baru sekitar Rp 1,65 triliun.

Itu artinya, selama dua bulan pertama tahun ini PTPP telah merealisasikan 5,3% dari target kontrak baru. Pencapaian ini tumbuh pesat hingga 46% dibandingkan periode yang sama tahun 2015, yang hanya Rp 1,13 triliun.

Agus Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP, mengatakan, penyerapan proyek tahun ini jauh lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Kalau dulu awal penyerapan kontrak baru biasanya kita dapatkan April atau Mei. Perolehan Januari-Februari biasanya kecil sekali," kata Agus, Senin (14/3).


Adapun proyek yang baru diperoleh PTPP diantaranya adalah proyek water treatment plant alias instalasi pengolahan air Tangerang dan proyek mobile power plant GE 500 megawatt sebesar Rp 450 miliar.

Ini merupakan lanjutan dari proyek yang didapatkan perseroan tersebut pada tahun lalu. Emiten pelat merah ini juga mendapat proyek Terminal Building and Parking Raden Inten Lampung, dan proyek Kamojang 55 MW Geothermal Power Plant West Java.

Agus mengatakan, pihaknya tengah mengikuti tender beberapa proyek, baik dari pemerintah, BUMN maupun swasta. Sebagian tender adalah proyek sumber daya air, jalan provinsi dan jembatan.

Lukman Hidayat, Direktur Pengembangan Bisnis, Penelitian dan Teknologi PTPP, mengatakan, pihaknya tengah membidik proyek dua pembangkit listrik. Pertama, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Meulaboh Aceh berkapasitas 2x200 MW. PTPP mengincar porsi 24% proyek ini.

Kedua, PTPP menyasar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Jawa III berkapasitas 1x500 MW. PTPP mengincar kepemilikan 30% dari proyek ini. "Kedua proyek masih dalam proses tender," ujarnya.

PTPP juga mengincar tiga proyek jalan tol. Ketiganya adalah jalan tol Manado-Bitung, Balikpapan -Samarinda dan Pandaan -Malang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie