Kontrak baru Waskita Beton (WSBP) naik 5,51% meski pendapatan dan laba turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pendapatan usaha Rp 7,47 triliun dan laba bersih Rp 806,1 miliar. Pendapatan usaha WSBP ini turun 6,62% secara tahunan. Sedangkan laba bersih Waskita Beton merosot 26,94% secara tahunan.

Kemudian, nilai kontrak dikelola anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini tercatat sebesar Rp 16,37 triliun pada tahun 2019. Nilai kontrak baru sebesar Rp 7,03 triliun. Perolehan ini meningkat sebesar 5,51% dibandingkan nilai kontrak baru tahun 2018 sebesar Rp 6,66 triliun.

Waskita Beton mencapai target perolehan nilai kontrak baru didukung dengan porsi perolehan kontrak eksternal yang mencapai 63,2%, melesat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 36%. Secara nilai, peningkatan kontrak eksternal mencapai 83,01% menjadi Rp 4,44 triliun di tahun 2019 dari Rp 2,43 triliun di tahun sebelumnya.


Baca Juga: Gelar RUPS, Waskita Beton Precast (WSBP) sepakati pembagian dividen Rp 201,52 miliar

Beberapa proyek eksternal yang telah diperoleh di antaranya dari Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, PLTGU Tambak Lorok, Proyek Refinery Development Maste Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan yang merupakan kerjasama dengan Hyundai dan Pembangunan Apartemen Modernland (Modernland Group) di Jakarta Garden City.

“WSBP memperluas pasar untuk mendapatkan peluang dari proyek eksternal. Hal ini didukung dengan adanya inovasi produk yang dihasilkan. Salah satunya adalah spun pile berdiamater 1,2 m dan panjang 50 m yang merupakan produk precast pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara,” ujar Jarot Subana, Direktur Utama Waskita Beton Precast dalam siaran pers, Selasa (12/5).

Adapun, beberapa produk baru lainnya adalah bantalan rel kereta api, tiang listrik beton, dan sprigWP. Anak usaha BUMN ini juga memperoleh pesanan produk Tetrapod untuk Proyek Pengaman Pantai di Singapura senilai Rp 435 miliar.

Baca Juga: Nilai kontrak Waskita Beton Precast (WSBP) turun jadi Rp 576 miliar di kuartal I 2020

Saat ini Waskita Beton tengah menyusun MoU dengan perusahaan asal Malaysia. Kerjasama ini nantinya akan berlanjut dengan joint operation untuk proyek-proyek luar negeri. Salah satunya dalam pengejaan proyek LRT di Filipina yang kini dalam proses tender yang diikuti oleh Waskita Karya .

"Untuk mendukung pertumbuhan, WSBP melakukan serangkaian strategi bisnis, yaitu pertama, pembangunan pabrik Penajam di Kalimantan Timur sebagai komitmen untuk mendukung Program Pemerintah untuk pemindahan ibu kota negara di wilayah Penajam Paser Utara. Melalui plant ini, perusahaan ingin menyerap potensi pasar ke depan di wilayah tengah dan timur Indonesia, bahkan pasar regional di Asia Tenggara,” pungkas Jarot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati