Kontrak baru Wijaya Karya (WIKA) sepanjang kuartal I-2020 hanya Rp 2,48 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah menggenggam kontrak baru sebesar Rp 2,48 triliun. Jumlah tersebut setara 3,78% dari target tahun ini yang sebesar Rp 65,5 triliun. 

Capaian di tiga bulan pertama tahun ini pun lebih rendah dari target kuartalan WIKA yang mencapai Rp 5,7 triliun. Bahkan realisasi tersebut juga anjlok 76,82% jika dibandingkan kontrak baru pada kuartal I-2019 yang mencapai Rp 10,7 triliun. 

"Hal ini memang masih di bawah target kontrak baru, tentunya disebabkan karena kondisi Covid-19 di Indonesia dan dunia," jelas Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya tanpa merinci proyek-proyek yang didapatkan, Jumat (3/4). 


Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) menebar dividen dengan yield 7,19%, simak jadwalnya

Dia menambahkan, pandemi virus corona bakal berdampak terhadap operasional perusahaan, namun hingga saat ini manajemen masih perlu mempelajari lebih lanjut seberapa besar wabah tersebut akan berdampak pada kinerja perusahaan pelat merah ini.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, di tengah penyebaran virus corona ini sektor konstruksi memang akan cukup tertekan terutama dari masalah impor material hingga bisa memangkas margin 

"Material dari China kan tidak bisa pakai, nanti akan cari alternatif. Kemungkinan harga jadi lebih mahal sehingga memangkas margin," kata dia.

Asal tahu saja di tahun 2020 ini, target perolehan kontrak baru WIKA , anggota indeks Kompas100 ini, naik 59,7% bila dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar Rp 42 triliun. Perusahaan BUMN ini juga menargetkan laba bersih sebesar Rp 2,92 triliun atau tumbuh 11,41% bila dibandingkan dengan realisasi 2019 yang capai Rp 2,62 triliun. 

Di awal tahun ini, WIKA telah menggarap proyek rumahsakit darurat Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta Utara dan Batam. Proyek di Batam digarap oleh anak usahanya yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE). 

Baca Juga: Sepanjang kuartal I, kontrak baru Total Bangun Persada (TOTL) hanya Rp 56,68 miliar

Langkah ini pun dinilai positif bagi saham WEGE. Menurut Dennies, saham WEGE cukup menarik dan layak dikoleksi. 

Dennies menjelaskan, anak usaha WIKA tersebut menarik lantaran posisi kas yang kuat dan jumlah utang nol (zero debt). "Zero debt yang saya maksud untuk utang jangka panjangnya. Utangnya hanya pinjaman perbankan dan sifatnya jangka pendek," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari