KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) masih menarik untuk dilirik investor, meskipun kontrak penjualan gas emiten tersebut ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) berakhir.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengungkapkan, dampak dari putusnya kontrak secara keseluruhan bisa mempengaruhi kinerja perusahaan itu. Khususnya, dari sisi pendapatan berpotensi untuk tergerus.

"Overall tidak bagus, tinggal seberapa besar porsinya (pendapatan dari PLN) itu menentukan akan seberapa besar penurunan kinerja dan harga sahamnya," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (19/2).

Sebelumnya, Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk Djauhar Maulidi mengatakan hilangnya PLN sebagai salah satu tulang punggung RAJA, berpotensi menggerus pendapatan perusahaan hingga US$ 100 juta per tahun.

"Kehilangan US$ 100 juta per tahun itu besar sekali, apalagi sales dia per kuartal tidak sampai segitu," jelas William.

Bahkan, menurutnya pemutusan kontrak dengan PLN sama saja dengan menutup penjualan satu kuartal RAJA setiap tahunnya. Namun, peluang bagi RAJA untuk bisa mendapatkan kontrak PLN kembali, cukup memungkinkan.

"Mungkin akan ada negosiasi, kalau bisa dinegosiasikan masalah bisa terselesaikan," ungkapnya.

Sementara itu, William mengapresiasi rencana RAJA tahun ini yang berniat untuk menambah pelanggan baru. Jika upaya masive dilakukan, emiten tersebut berpeluang untuk menutup kekurangan pendapatan dari hilanngnya kontrak dengan PLN tersebut.

Sedangkan dilihat dari sisi teknikal dalam tiga bulan terakhir, saham RAJA sempat menguat. Namun, tren tersebut kemudian patah dan cenderung mengalami penurunan dengan support di kisaran Rp 340 dan Rp 342.

"Jika kedua support ini bisa dipertahankan, maka harga saham masih bisa menguat. Karena pergerakan saham dan kondisi emiten tidak selalu beriringan," ujarnya.

Menurut William, meskipun kinerja emiten menurun, pergerakan harga saham masih berpotensi untuk naik. Dengan begitu, Panin Sekuritas merekomendasikan investor untuk buy on weakness saham RAJA saat berada di level Rp 340 dan Rp 322.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi