Kontrak Inpex Masela sampai 2055, Kepala SKK Migas: Potensi gas paska 2055 masih ada



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memastikan bahwa potensi gas bumi paska berakhirnya kontrak Blok Masela oleh Inpex Masela Ltd tahun 2055 masih ada sekitar 3 tcf sampai 4 tcf.

Sebelumnya, Menteri ESDM meneken revisi Plan of Development (PoD) Blok Masela oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Inpex yang sebelum hanya memiliki kontrak sampai 2028, kini ditambah menjadi 2055.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, potensi ekonomi lanjutan di Blok Masela seusai kontrak Inpex berakhir sekitar  3 trillion cubic feet (Tcf) hingga 4 trillion cubic feet. "Saat ini cadangan terbukti di Blok Masela yang sebesar 10,7 tcf," ujar Dwi saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (15/7).


Dia menambahkan, baik Inpex maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain yang nantinya mengelola Blok Masela masih memiliki kesempatan mengelola cadangan yang tersisa.

"Apalagi kalau ditambah dengan penemuan baru, masih bisa pengembangan. Untuk sekarang saja, potensinya masih dua kali lipat dari Jembaran Tiung Biru," ujar Dwi.

Mengenai penyerapan gas pipa hasil produksi. Dwi menyebut SKK Migas mempersilahkan PGN untuk terlibat sebagai pembeli gas pipa.

SKK Migas juga membuka diri bagi sejumlah investor lain yang berminat menyerap gas pipa hasil produksi dengan mengajukan usulan ke SKK Migas serta KESDM.

Sebelumnya, Direktur Komersil PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Danny Praditya yang ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bilang selama ini PGN dan Inpex telah melakukan pembicaraan.

"Kami sering ketemu dan Inpex selalu mengabari kami setiap ada update," ungkap Danny, beberapa waktu lalu.

Danny menilai, produksi gas Blok Masela nantinya akan menjadi portofolio pasokan yang potensial untuk menjamin pasokan domestik.

Namun Danny memastikan PGN dan Inpex belum melakukan penandatanganan kontrak kerjasama sejauh ini. "Pastinya harus ada kontrak, sejauh ini belum," ujarnya.

"Karena Inpex sebagai lead, jadi nanti terserah Inpex. Kalau gas pipa kan untuk investor semisal siapa yang akan investasi petrokimia di situ, calon pengguna gas pipa itu akan mengusulkan penggunaan gas pipa," jelas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini