JAKARTA. Kontrak kakao di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) semakin diminati para investor. Menurut Direktur BBJ Roy Sembel, seluruh transaksi kakao di BBJ rata-rata sebanyak 300 lot per hari. "Sejak diluncurkan pada akhir Desember tahun lalu, kontrak kakao telah mampu menyumbang 20-30% dari seluruh kontrak di BBJ," kata dia. Meski kontrak kakao masih tergolong baru, kata Roy, peminat kontrak kakao sudah cukup tinggi. Investor itu berasal dari produsen, pengusaha pabrik maupun spekulan. “Kontrak kakao ini cukup menarik untuk diversifikasi kontrak selain emas,” kata Roy. Kontrak kakao di BBJ terdiri dari lima jenis masa jatuh tempo. Masa jatuh tempo terdekat adalah September 2012, dan beberapa kontrak lainnya yang memiliki masa jatuh tempo pada bulan Desember 2012, Maret 2013, Mei 2013 dan Juli 2013.
Seperti kontrak berjangka pada komoditas lain di BBJ, investor tetap bisa memperoleh keuntungan karena kontrak tersebut diperdagangkan di bursa permintaan dan penawaran. Investor yang lebih suka melakukan trading, bisa memanfaatkan pergerakan harga untuk mengambil posisi jual atau beli. Menurut Roy, walaupun bursa saham sedang dalam kondisi turun, namun dengan bertransaksi di bursa berjangka, investor tetap bisa memperoleh keuntungan.