KONTAN.CO.ID - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam logistik LNG, melalui anak perusahaannya, yaitu PT Hikmah Sarana Bahari, mendapatkan kontrak dengan BP Berau Ltd dalam pengapalan kargo LNG dengan Kapal Ekaputra 1. Kontrak ini berlaku 92 hari untuk 7 shipment bernilai 4,1 juta dollar AS, dimulai pada 4 Oktober 2021 sampai dengan 4 Januari 2022. Dalam kontrak ini, Kapal Ekaputra 1 akan mengangkut LNG dari Kilang Tangguh LNG di Papua Barat yang dioperasikan BP Berau Ltd. Rencana lokasi discharging port antara lain Arun Port, FSRU Jawa Barat, FSRU Lampung, dan FSRU Jawa Satu. “Kontrak ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami karena BP Berau Ltd menerapkan standar operasi dan safety yang sangat tinggi, dan anak perusahaan kami bisa memenuhinya,” ungkap Direktur GTSI Dandun Widodo. Standar keselamatan (safety) dunia yang berlaku juga dalam transportasi LNG antara lain adalah IMO (International Maritime Organization). Dalam IMO, terdapat standar khusus dalam aturan keselamatan, baik dari segi manajemen, keselamatan jiwa kru kapal, dan sebagainya. Tidak banyak kapal transportasi LNG yang telah memenuhi standar internasional. Namun, GTSI tidak hanya memenuhi standar IMO, tetapi juga standar safety OCIMF (Oil Companies International Marine Forum), yang mengatur tentang pengapalan komoditas tambang migas agar aman bagi manusia dan lingkungan. Dandun mengungkapkan, LNG merupakan komoditas tambang yang rentan dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, dalam setiap segi distribusi LNG di GTSI, keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama.
Kontrak & Kerja Sama Baru, Kukuhkan GTSI sebagai Perusahaan Distribusi LNG Bergengsi
KONTAN.CO.ID - PT GTS Internasional Tbk (GTSI) dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam logistik LNG, melalui anak perusahaannya, yaitu PT Hikmah Sarana Bahari, mendapatkan kontrak dengan BP Berau Ltd dalam pengapalan kargo LNG dengan Kapal Ekaputra 1. Kontrak ini berlaku 92 hari untuk 7 shipment bernilai 4,1 juta dollar AS, dimulai pada 4 Oktober 2021 sampai dengan 4 Januari 2022. Dalam kontrak ini, Kapal Ekaputra 1 akan mengangkut LNG dari Kilang Tangguh LNG di Papua Barat yang dioperasikan BP Berau Ltd. Rencana lokasi discharging port antara lain Arun Port, FSRU Jawa Barat, FSRU Lampung, dan FSRU Jawa Satu. “Kontrak ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami karena BP Berau Ltd menerapkan standar operasi dan safety yang sangat tinggi, dan anak perusahaan kami bisa memenuhinya,” ungkap Direktur GTSI Dandun Widodo. Standar keselamatan (safety) dunia yang berlaku juga dalam transportasi LNG antara lain adalah IMO (International Maritime Organization). Dalam IMO, terdapat standar khusus dalam aturan keselamatan, baik dari segi manajemen, keselamatan jiwa kru kapal, dan sebagainya. Tidak banyak kapal transportasi LNG yang telah memenuhi standar internasional. Namun, GTSI tidak hanya memenuhi standar IMO, tetapi juga standar safety OCIMF (Oil Companies International Marine Forum), yang mengatur tentang pengapalan komoditas tambang migas agar aman bagi manusia dan lingkungan. Dandun mengungkapkan, LNG merupakan komoditas tambang yang rentan dan berisiko tinggi. Oleh karena itu, dalam setiap segi distribusi LNG di GTSI, keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama.