JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih harus menunggu penambahan kontrak baru dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Meski proyek tersebut sudah resmi dimulai awal tahun ini, tetapi PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) belum melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi. Alasannya proyek tersebut masih menunggu pendanaan dari pihak China. “Yang mereka tunggu lampu hijau dari China Development Bank karena pendanaan kan gak umum. Mereka perlu perkecualian,” ujar Antonius Steve Kosasih, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk kemarin malam (20/10). Meski begitu WIKA sendiri masih tetap optimis bisa mengantongi kontrak proyek tersebut tahun ini. Steve memperkirakan penandatanganan kontrak akan dilakukan dalam waktu 1-2 bulan ke depan. Jika akhirnya diteken diperkirakan perseroan akan mendapat tambahan kontrak baru Rp 16,7 triliun.
Kontrak konstruksi kereta cepat tunggu CDB
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih harus menunggu penambahan kontrak baru dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Meski proyek tersebut sudah resmi dimulai awal tahun ini, tetapi PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) belum melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi. Alasannya proyek tersebut masih menunggu pendanaan dari pihak China. “Yang mereka tunggu lampu hijau dari China Development Bank karena pendanaan kan gak umum. Mereka perlu perkecualian,” ujar Antonius Steve Kosasih, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk kemarin malam (20/10). Meski begitu WIKA sendiri masih tetap optimis bisa mengantongi kontrak proyek tersebut tahun ini. Steve memperkirakan penandatanganan kontrak akan dilakukan dalam waktu 1-2 bulan ke depan. Jika akhirnya diteken diperkirakan perseroan akan mendapat tambahan kontrak baru Rp 16,7 triliun.