JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Future Exchange (JFX) kembali akan mengeluarkan kontrak baru. Setelah Kontrak Kakao, ada kontrak baru dari JFX, yaitu transaksi Kontrak Kopi.Sherman R. Krisna, Acting Director JFX, menjelaskan, kontrak ini sebenarnya kontrak lama yang akan diaktifkan kembali. Adapun alasan pemberhentian Kontrak Kopi waktu itu lantaran tidak adanya titik temu antara penjual dan pembeli. "Jadi, pelaku pasar menganggap bursa kami kurang likuid," imbuhnya.Saat ini, spesifikasi kontrak tersebut sudah selesai dirancang dan telah diajukan kembali ke Bapepti. Prediksinya, urusan di otoritas komoditi tersebut bisa selesai sekitar 45 hari mendatang.Nah, belakangan ini, harga komoditas kopi memang sedang berada dalam tren menurun. Sherman mengakui, hal ini juga yang menjadi dasar pengaktifan kembali Kontrak Kopi.Dia juga mengungkapkan, penurunan harga kopi menjadi sebuah ironi bagi para petani kopi. Soalnya, mereka terus merugi, padahal pasar kopi di Indonesia sangat kuat. Hampir semua penduduk Indonesia minum kopi."Itu yang menjadi fokus kami. Market lokal kita kuat. Masa iya masih mau mengacu pada harga London atau negara lain?" ucapnya.Tidak menutup kemungkinan, jika kontrak kopi bisa berjalan dengan baik, maka harga komoditas ini bisa menjadi referensi negara lain. Setidaknya, Kontrak Kopi BBJ bisa menjadi acuan di kawasan Asia, khususnya Vietnam, yang menjadi salah satu eksportir kopi terbesar di kawasan. Jangan bandingkan dengan Brazil, soalnya, kuatnya pasar kopi mereka memiliki sejarah yang kuat dengan Eropa.Ada satu langkah paling strategis yang bakal dilakukan manajemen BBJ demi memuluskan kinerja kontrak ini. Manajemen akan membuat sistem market maker. Dengan begitu, nantinya harga pasar secara otomatis akan terbentuk. "Hakekat jual beli akan terbentuk dengan kuat," tukas Sherman tanpa merinci lebih jauh mengenai strategi tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kontrak Kopi BBJ bakal kembali diaktifkan
JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Future Exchange (JFX) kembali akan mengeluarkan kontrak baru. Setelah Kontrak Kakao, ada kontrak baru dari JFX, yaitu transaksi Kontrak Kopi.Sherman R. Krisna, Acting Director JFX, menjelaskan, kontrak ini sebenarnya kontrak lama yang akan diaktifkan kembali. Adapun alasan pemberhentian Kontrak Kopi waktu itu lantaran tidak adanya titik temu antara penjual dan pembeli. "Jadi, pelaku pasar menganggap bursa kami kurang likuid," imbuhnya.Saat ini, spesifikasi kontrak tersebut sudah selesai dirancang dan telah diajukan kembali ke Bapepti. Prediksinya, urusan di otoritas komoditi tersebut bisa selesai sekitar 45 hari mendatang.Nah, belakangan ini, harga komoditas kopi memang sedang berada dalam tren menurun. Sherman mengakui, hal ini juga yang menjadi dasar pengaktifan kembali Kontrak Kopi.Dia juga mengungkapkan, penurunan harga kopi menjadi sebuah ironi bagi para petani kopi. Soalnya, mereka terus merugi, padahal pasar kopi di Indonesia sangat kuat. Hampir semua penduduk Indonesia minum kopi."Itu yang menjadi fokus kami. Market lokal kita kuat. Masa iya masih mau mengacu pada harga London atau negara lain?" ucapnya.Tidak menutup kemungkinan, jika kontrak kopi bisa berjalan dengan baik, maka harga komoditas ini bisa menjadi referensi negara lain. Setidaknya, Kontrak Kopi BBJ bisa menjadi acuan di kawasan Asia, khususnya Vietnam, yang menjadi salah satu eksportir kopi terbesar di kawasan. Jangan bandingkan dengan Brazil, soalnya, kuatnya pasar kopi mereka memiliki sejarah yang kuat dengan Eropa.Ada satu langkah paling strategis yang bakal dilakukan manajemen BBJ demi memuluskan kinerja kontrak ini. Manajemen akan membuat sistem market maker. Dengan begitu, nantinya harga pasar secara otomatis akan terbentuk. "Hakekat jual beli akan terbentuk dengan kuat," tukas Sherman tanpa merinci lebih jauh mengenai strategi tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News