KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Singaraja Putra Tbk (
SINI) mengejar target produksi batubara pada tahun ini. SINI menjalankan langkah tersebut melalui anak usahanya, PT Pasir Bara Prima (PBP), yang telah meneken kontrak jasa pertambangan dengan PT Petrosea Tbk (
PTRO). Direktur Singaraja Putra, Amir Antolis menjelaskan bahwa aksi ini merupakan tindak lanjut dari penunjukan kontraktor yang sebelumnya telah disampaikan oleh SINI dalam keterbukaan informasi pada 4 April 2024, yakni mengenai penandatanganan
term sheet perjanjian jasa penambangan tanggal 27 Maret 2024. PBP dengan PTRO kemudian menandatangani perubahan dan pernyataan kembali term sheet perjanjian jasa penambangan pada 3 Juli 2024. Sebagai tindak lanjut, PBP dan PTRO pun telah menandatangani perjanjian definitif pada 9 Agustus 2024.
"Dengan ditandatanganinya perjanjian definitif, maka kegiatan penambangan akan segera dimulai. Sehingga dapat merealisasikan target produksi batubara di tahun 2024, dan karenanya dapat berkontribusi pada kinerja keuangan Perseroan," ungkap Amir dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/8). Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi tanggal 5 Juli 2024, Amir mengungkapkan kontrak dengan PTRO mencakup pengupasan lapisan penutup dan penggalian batubara di area tambang. Adapun, lokasi tambang berada di Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Kontrak Proyek Tambang Meningkat, Simak Prospek Kinerja Petrosea (PTRO) Estimasi produksi lapisan penutup mencapai 415,4 juta bank cubic meter (BCM) dan produksi batubara sebesar 52 juta ton. Berdasarkan perubahan term sheet, estimasi total pendapatan sebesar US$ 3,9 miliar atau sekitar Rp 60,45 triliun sepanjang masa kontrak, dengan asumsi harga pasar yang berlaku saat ini sebesar US$ 75 per ton untuk batubara kalori GAR 5.000. Sedangkan dalam keterbukaan informasi yang disampaikan PTRO, Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto mengungkapkan nilai kontrak jasa pertambangan ini sekitar Rp 17,4 triliun. Jangka waktu kontrak jasa pertambangan antara PBP dan PTRO ini adalah life of mine atau seumur tambang. Bagi PTRO, perolehan kontrak ini merupakan implementasi strategi jangka panjang melalui peningkatan aktivitas oeprasional jasa pertambangan. "Memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha Perseroan serta meningkatkan kinerja keuangan dan operasional," ungkap Anto dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/8). Rekomendasi Saham Pelaku pasar pun tampak langsung merespons positif perolehan kontrak jasa pertambangan ini. Harga saham PTRO mengalami penguatan 8,52% ke level Rp 8.600 per saham pada Selasa (13/8). Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto melihat aksi ini bisa meningkatkan minat pelaku pasar terhadap saham PTRO. Hanya saja, William mengingatkan secara umum tren harga saham emiten tambang akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditasnya. Menurut William, momentum saat ini cukup menarik bagi emiten batubara. Dus, William menyematkan rekomendasi buy saham PTRO yang secara teknikal bergerak menguat, dengan area support di Rp 8.400 dan resistance pada level Rp 10.000.
Meski mendongkrak prospek saham PTRO, tapi kontrak jasa tambang ini belum mampu membangkitkan saham SINI. Saat ini saham SINI masih terpaku di harga Rp 1.100 dengan berada di papan pemantauan khusus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari