Kontrak PLN menopang kinerja Kabelindo Murni



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatatkan penurunan kinerja sepanjang kuartal I-2018, emiten kabel tetap optimistis memandang tahun ini. Buktinya, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) masih yakin, pendapatannya di tahun 2018 bisa mengkilap setelah mendapat kontrak dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Asal tahu saja, pada tiga bulan pertama 2018, KBLM membukukan penurunan penjualan 29,46% dari Rp 314,29 miliar menjadi Rp 221,70 miliar. Sedangkan laba bersih perusahaan merosot 84,06% menjadi Rp 904,48 juta dari periode yang sama tahun lalu Rp 5,67 miliar.

Direktur Independen KBLM Petrus Nugroho Dwisantoso mengungkapkan, penurunan penjualan terjadi karena ada estimasi penjualan dari PLN yang tertunda. "Ini dialami oleh sebagian besar pabrikan. Sehingga kami baru mulai mengirimkan barang pada Mei, karena tertundanya kontrak," kata dia, kepada KONTAN, Selasa (17/7).


Hal tersebut juga membuat Petrus yakin, kinerja KBLM di periode April-Juni 2018 tumbuh positif. Sebagaimana diketahui, proyek listrik yang tengah gencar dilaksanakan pemerintah mampu jadi tambang profit bagi emiten pengadaan kabel.

KBLM bahkan sudah mendapatkan kontrak dengan PLN senilai Rp 300 miliar untuk pengadaan. "Prospeknya masih harus bisa dikejar sales-nya, terutama pengiriman dan jatah tambahan dari PLN," tambah Petrus.

Selain mengharapkan kontrak dari PLN, perusahaan juga mulai fokus ke penjualan kabel di pasar ritel. KBLM memproyeksikan, untuk sektor itu bisa tumbuh 10%.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana pun menyebut, sebaiknya KBLM mulai mengincar pelanggan baru. Soalnya, pengaruh PLN ke bisnis perusahaan hanya 10%–15%. "Perusahaan harus cari buyer besar dan harus cepat agar kinerjanya tetap kuat," jelasnya.

Sementara itu, Aditya menilai pergerakan saham KBLM di awal tahun masih cukup kompetitif di kisaran harga Rp 300. Namun kini sudah berada di bawah, dengan rentang Rp 240–Rp 260. Untuk saat ini, ia merekomendasikan investor untuk wait and see.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia