KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksi produksi minyak Blok Rokan pada tahun depan akan menurun hingga 180.000 barrel oil per day (BOPD). Hingga Juli 2018, produksi minyak dari Blok Rokan masih bisa mencapai sekitar 210.000 BOPD. Selain faktor penurunan produksi alami yang biasa terjadi di blok-blok migas tua, penurunan produksi minyak Blok Rokan juga dipengaruhi oleh pengurangan kegiatan migas di blok tersebut. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto mengatakan Chevron Pacific Indonesia (CPI) memang tidak akan banyak melakukan pengeboran setelah pemerintah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Chevron di Blok Rokan setelah 2021.
Kontrak tak diperpanjang, Chevron kurangi investasi di Blok Rokan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksi produksi minyak Blok Rokan pada tahun depan akan menurun hingga 180.000 barrel oil per day (BOPD). Hingga Juli 2018, produksi minyak dari Blok Rokan masih bisa mencapai sekitar 210.000 BOPD. Selain faktor penurunan produksi alami yang biasa terjadi di blok-blok migas tua, penurunan produksi minyak Blok Rokan juga dipengaruhi oleh pengurangan kegiatan migas di blok tersebut. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto mengatakan Chevron Pacific Indonesia (CPI) memang tidak akan banyak melakukan pengeboran setelah pemerintah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Chevron di Blok Rokan setelah 2021.