Kontraktor minta kenaikan kontrak proyek



JAKARTA. Akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar, kontraktor meminta kenaikan nilai kontrak untuk pengerjaan proyek pemerintah. Ketua umum Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi), Iskandar Hartawi, membenarkan permintaan kontraktor terkait kenaikan nilai kontrak proyek pemerintah.

Ia menuturkan secara tidak langsung pelemahan nilai tukar rupiah akan mempengaruhi banyak aspek, salah satunya seperti harga material yang berubah. "Pelemahan nilai tukar rupiah pasti mempengaruhi banyak hal. Seperti harga material yang menjadi lebih mahal," ujarnya, Kamis (18/12).

Selain pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan bakar (BBM) juga membuat ongkos transportasi pengiriman material semakin mahal. Untuk itu, Ia meminta adanya penyesuaian harga nilai kontrak dari proyek-proyek pemerintah.


"Kami meminta harus ada eskalasi nilai kontrak proyek. Tapi ini tentu saja dengan syarat kalau sudah sesuai dengan peraturan dan telah disetujui oleh pemerintah. Kalau bisa (menaikkan nilai kontrak) kenapa tidak," tandas Iskandar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto