Kontras: Kompolnas lemah awasi polisi



JAKARTA. Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, upaya pengawasan yang dilakukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terhadap Polri masih lemah. Akibatnya, setiap tahun kasus kekerasan yang melibatkan anggota kepolisian mengalami peningkatan.

Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar mengatakan, secara institusi jumlah anggota Kompolnas yang melakukan pengawasan tidak sebanding dengan jumlah anggota Polri yang diawasi. Setidaknya, ada sekitar 450 ribu anggota kepolisian yang harus diawasi oleh sembilan orang komisioner Kompolnas.

Lemahnya pengawasan Kompolnas, lanjut Haris, tidak terlepas dari tidak adanya perwakilan Kompolnas di setiap daerah. Selama ini, pengawasan yang dilakukan Kompolnas hanya dilakukan dari kantor pusatnya di Jakarta.


“Tadi Adrianus (Komisioner Kompolnas) mengatakan sudah bekerjasama dengan sejumlah kampus di Indonesia. Tapi kami menginginkan agar Kompolnas dapat membuat mekanisme komunikasi dari daerah sampai pusat,” kata Haris saat dijumpai di Sekretariat Kompolnas, Jakarta, Senin (3/2).

Haris menambahkan, Kompolnas memiliki peran strategis dalam mengawasi perilaku anggota kepolisian, terutama yang diduga melakukan tindak pelanggaran. Jabatan pimpinan Kompolnas yang dipegang oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan memungkinkan Kompolnas memiliki akses langsung kepada presiden.

“Seharusnya, Kompolnas dapat memberikan rekomendasi ke presiden, melalui ketua langsung ke presiden,” katanya. (Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri