Kontrasnya penahanan CFO Huawei dengan warga Kanada di China



KONTAN.CO.ID -  TORONTO. Kepala Keuangan Huawei Meng Wanzhou menggambarkan tahanan rumah yang dialaminya di Vancouver Kanada sebagai tahanan terbatas pada ruang terbatas. Bahkan ketika dia menghabiskan enam bulan terakhirnya di rumahnya yang ada Kanada dengan enam kamar tidur dan uang dengan jutaan dolar.

Mengutip Reuters, Meng, 47, memiliki akses ke pengacara terkemuka. Ia juga bergerak relatif bebas di Vancouver, meskipun dengan pembatasan. Ia membandingkan antara hidupnya yang dalam tahanan rumah versus dua orang Kanada yang ditahan di sel isolasi di China dalam kurun waktu yang sama.

Anak perempuan dari pendiri miliarder Huawei Technologies Co Ltd, Ren Zhengfei, Meng ditangkap di bandara Vancouver pada bulan Desember dengan surat perintah dari Amerika Serikat (AS).


Ia sekarang sedang berjuang melawan ekstradisi atas tuduhan bahwa ia berkonspirasi untuk menipu bank global tentang hubungan Huawei dengan perusahaan yang beroperasi di Iran.

Sementara itu, warga negara Kanada, pengusaha Michael Spavor, yang bekerja dengan Korea Utara, dan mantan diplomat Michael Kovrig yang ditahan secara terpisah oleh China pada Desember 2019 lalu, tak lama setelah Kanada menangkap Meng mengalami nasib yang berbeda.

Keduanya yang secara resmi dinyatakan ditangkap awal bulan ini atas tuduhan rahasia negara, tetapi tidak jelas apakah mereka telah dipindahkan ke fasilitas lain di mana mereka mungkin mendapatkan perawatan yang lebih baik.

"Perbedaan antara ketentuan penahanan Meng dan dua orang Kanada sangat kontras," kata Paul Evans, seorang profesor di University of British Columbia yang berspesialisasi dalam hubungan Cina dan Kanada.

Dia mengatakan, kontrasnya penahanan mereka tersebut dapat membuat orang Kanada marah karena membandingkan kondisi Meng dengan kondisi Kovrig dan Spavor.

Menurut diplomat Kanada, kedua orang Kanada yang ditahan China tersebut tidak memiliki akses ke pengacara atau jaminan. Mereka juga tidak dapat akses diperiksa setiap pagi, siang dan malam.

Kedua orang Kanada tersebut juga ditahan di sebuah ruangan di mana lampu tidak boleh dimatikan pada malam hari. Namun China hanya mengatakan bahwa hak hukum kedua pria itu dijamin sepenuhnya.

Editor: Noverius Laoli