KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Januari mengalami defisit US$ 670 juta yang disebabkan oleh nilai impor yang lebih tinggi. Asal tahu saja, nilai impor Januari mencapai US$ 15,13 miliar. Bandingkan dengan nilai ekspor yang hanya sebesar US$ 14,46 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, struktur impor berdasarkan penggunaan barang masih didominasi oleh golongan bahan baku penolong yang mencapai 74,58% dari total impor sepanjang Januari 2018 dengan nilai mencapai US$ 11,29 miliar. “Maka dari itu, harapannya ini bisa menggerakan perekonomian,” kata Suhariyanto di kantornya, Kamis (15/2).
Kontribusi bahan baku mencapai 74,58% dari total impor di Januari 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Januari mengalami defisit US$ 670 juta yang disebabkan oleh nilai impor yang lebih tinggi. Asal tahu saja, nilai impor Januari mencapai US$ 15,13 miliar. Bandingkan dengan nilai ekspor yang hanya sebesar US$ 14,46 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, struktur impor berdasarkan penggunaan barang masih didominasi oleh golongan bahan baku penolong yang mencapai 74,58% dari total impor sepanjang Januari 2018 dengan nilai mencapai US$ 11,29 miliar. “Maka dari itu, harapannya ini bisa menggerakan perekonomian,” kata Suhariyanto di kantornya, Kamis (15/2).