JAKARTA. Laba bersih PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada kuartal pertama 2012 merosot 99,83% menjadi US$ 62.871. Pada periode serupa tahun lalu, anak usaha Grup Bakrie ini masih membukukan laba bersih sebesar US$ 37 juta. Jebloknya keuntungan perusahaan dipicu merosotnya kontribusi laba bersih dari PT Newmont Nusa Tenggara kepada BRMS. VP Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, kontribusi dari Newmont jeblok, lantaran produksi tembaga dan emas dari wilayah tambang Batu Hijau di konsesi NNT juga berkurang. Pada kuartal pertama 2012, produksi tembaga dan emas dari lokasi tambang Batu Hijau merosot masing-masing sebesar 49% dan 76%."Penurunan produksi yang bersifat sementara ini telah diantisipasi sebelumnya yang disebabkan sedang berlangsungnya pengembangan fase 6 di wilayah tambang Batu Hijau," ujar Herwin dalam siaran pers, Senin (2/7).Setelah dirampungkannya pengembangan fase 6 pada akhir tahun ini, NNT diharapkan dapat meningkatkan produksi tembaga dan emasnya secara signifikan pada 2013. Selain itu, tahun ini BRMS juga berharap dapat menyelesaikan kegiatan pemboran eksplorasi pada dua lokasi di konsesi Gorontalo Minerals (Sungai Mak dan Cabang Kiri) dan satu lokasi di konsesi Citra Palu Minerals (Poboya).Meski laba turun, berdasarkan Laporan Keuangan BRMS per 31 Maret 2012, pendapatan BRMS masih bertumbuh. Di triwulan pertama tahun ini, pendapatan perusahaan melonjak 70% menjadi US$ 7,033 juta, dibanding periode serupa tahun lalu hanya US$ 4,136 juta.
Kontribusi dari Newmont jeblok, laba BRMS anjlok
JAKARTA. Laba bersih PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada kuartal pertama 2012 merosot 99,83% menjadi US$ 62.871. Pada periode serupa tahun lalu, anak usaha Grup Bakrie ini masih membukukan laba bersih sebesar US$ 37 juta. Jebloknya keuntungan perusahaan dipicu merosotnya kontribusi laba bersih dari PT Newmont Nusa Tenggara kepada BRMS. VP Investor Relations BRMS Herwin W. Hidayat mengungkapkan, kontribusi dari Newmont jeblok, lantaran produksi tembaga dan emas dari wilayah tambang Batu Hijau di konsesi NNT juga berkurang. Pada kuartal pertama 2012, produksi tembaga dan emas dari lokasi tambang Batu Hijau merosot masing-masing sebesar 49% dan 76%."Penurunan produksi yang bersifat sementara ini telah diantisipasi sebelumnya yang disebabkan sedang berlangsungnya pengembangan fase 6 di wilayah tambang Batu Hijau," ujar Herwin dalam siaran pers, Senin (2/7).Setelah dirampungkannya pengembangan fase 6 pada akhir tahun ini, NNT diharapkan dapat meningkatkan produksi tembaga dan emasnya secara signifikan pada 2013. Selain itu, tahun ini BRMS juga berharap dapat menyelesaikan kegiatan pemboran eksplorasi pada dua lokasi di konsesi Gorontalo Minerals (Sungai Mak dan Cabang Kiri) dan satu lokasi di konsesi Citra Palu Minerals (Poboya).Meski laba turun, berdasarkan Laporan Keuangan BRMS per 31 Maret 2012, pendapatan BRMS masih bertumbuh. Di triwulan pertama tahun ini, pendapatan perusahaan melonjak 70% menjadi US$ 7,033 juta, dibanding periode serupa tahun lalu hanya US$ 4,136 juta.