Kontribusi industri pengolahan ke PDB turun, Darmin: Itu akan kembali pulih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa ekonomi tumbuh 5,27% pada kuartal II-2018. Meski demikian, porsi sektor industri pengolahan ke produk domestik bruto (PDB) semakin berkurang.

Tercatat, pada kuartal II-2018, industri pengolahan berkontribusi sebesar 19,83% ke PDB. Angka ini turun dari kuartal sebelumnya yang sebesar 20,27% ke PDB.

Terkait turunnya porsi industri pengolahan ke PDB ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa ini adalah hal yang wajar.


“Ini kan data kuartalan bukan data tahunan. Data kuartalan itu, kalau data musim lebaran dibandingkan dengan masa bukan lebaran, ya berbeda. Kemudian ada pilkada dan tidak ada pilkada,” ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (8/8).

Meski begitu, berdasarkan catatan BPS, kontribusi industri pengolahan yang sebesar 19,83% ke PDB ini juga turun dari kuartal II-2017 yang sebesar 20,26% ke PDB.

Darmin mengatakan, hal ini memang patut dipertanyakan dan dicari penjelasannya. Meski begitu, ia yakin industri pengolahan akan pulih kembali. “Ya, artinya itu akan kembali,” ujarnya

BPS mencatat, sektor-sektor yang menjadi penopang pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di kuartal dua tahun ini, antara lain adalah industri karet, barang dari karet dan plastik yang tumbuh sebesar 11,85%, kemudian diikuti industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 11,38%.

Selanjutnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman tembus 8,67%, serta industri tekstil dan pakaian jadi mencapai 6,39%. Kinerja dari sektor-sektor manufaktur tersebut mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Adapun, pertumbuhan kinerja produksi industri manufaktur besar menunjukkan peningkatan pada kuartal II-2018 sebesar 4,36% secara year on year (yoy) terhadap triwulan ll-2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Agung Jatmiko