Kontribusi Keagenan di Generali Indonesia Diyakini Masih Terus Tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berkembangnya digitalisasi di industri asuransi jiwa saat ini, peran agen asuransi dipercaya masih diperlukan. Bahkan, CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menyebut kontribusinya bakal terus tumbuh.

Memang, jika melihat data AAJI, jumlah agen berlisensi di 2021 turun menjadi sebanyak 574.003 agen. Padahal di tahun sebelumnya, jumlahnya lebih banyak mencapai sekitar 607.380 agen.

Dari sisi kontribusi, keagenan memang terus turun menurut data AAJI. Pada tahun 2019 mencatatkan kontribusi premi sebesar Rp 79,5 triliun, turun menjadi Rp 65,1 triliun pada 2020, dan menjadi Rp 58,8 triliun pada akhir 2021


“Makin ke depan kontribusi agen malah bakal bertambah, sekarang kontribusinya sudah di atas 50%, ujar Edy saat ditemui di kawasan Depok, Sabtu (28/5).

Menurutnya, kehadiran agen ini masih dibutuhkan mengingat penetrasi asuransi di Indonesia yang tergolong rendah. Oleh karenanya, Edy bilang produk asuransi ini memerlukan high touch dimana diperlukan bertemu saat melakukan penawaran.

Baca Juga: OJK Segera Rilis Aturan Baru Soal Unitlink, Begini Harapan Industri Asuransi

“Saat ini jumlah agen kita sudah sekitar 11.000 orang,” imbuh Edy.

Meskipun kebutuhan agen juga masih besar, Edy tak menampik bahwa kebutuhan digitalisasi diperlukan seiring berjalannya waktu. Maka, agen dalam menawarkan produk asuransi juga menggunakan aplikasi.

Ia mencontohkan polis nasabah yang biasanya dikeluhkan karena susah disimpan mengingat isinya yang tebal, saat ini pemegang polis bisa menyimpan polisnya di aplikasi yang kemungkinan hilangnya kecil.

“Jadi kalau suatu saat membutuhkan, bisa langsung download di aplikasinya,” imbuh Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi