JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) semakin bergantung pada penjaminan kredit usaha rakyat (KUR). Dari target laba tahun ini sebesar Rp 225 miliar, sebanyak lebih dari 50% berasal dari penjaminan KUR. Target laba 2012 meningkat 115% dibandingkan realisasi laba 2011. Ketergantungan itu tak lepas dari tingginya target KUR. Pemerintah meminta perbankan memperbesar KUR hingga menembus di atas Rp 30 triliun, naik dari target 2011 sebesar Rp 20 triliun. Artinya, penjaminan pun akan meningkat. Tahun lalu, dari penjaminan KUR sebesar Rp 6,7 trilun, Askrindo meraup keuntungan Rp 55 miliar. Direktur Utama Askrindo, Antonius CS Napitupulu mengatakan, jumlah perusahaan penjamin KUR memang bertambah, dengan masuknya Jamkrida Jatim dan Jamkrida Bali. Tapi ia yakin, jatah Askrindo tidak berkurang. "Pemain baru menambah volume di daerah, kami yakin dapat jatah besar," ujar Antonius.
Kontribusi KUR ke Askrindo makin besar
JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) semakin bergantung pada penjaminan kredit usaha rakyat (KUR). Dari target laba tahun ini sebesar Rp 225 miliar, sebanyak lebih dari 50% berasal dari penjaminan KUR. Target laba 2012 meningkat 115% dibandingkan realisasi laba 2011. Ketergantungan itu tak lepas dari tingginya target KUR. Pemerintah meminta perbankan memperbesar KUR hingga menembus di atas Rp 30 triliun, naik dari target 2011 sebesar Rp 20 triliun. Artinya, penjaminan pun akan meningkat. Tahun lalu, dari penjaminan KUR sebesar Rp 6,7 trilun, Askrindo meraup keuntungan Rp 55 miliar. Direktur Utama Askrindo, Antonius CS Napitupulu mengatakan, jumlah perusahaan penjamin KUR memang bertambah, dengan masuknya Jamkrida Jatim dan Jamkrida Bali. Tapi ia yakin, jatah Askrindo tidak berkurang. "Pemain baru menambah volume di daerah, kami yakin dapat jatah besar," ujar Antonius.