JAKARTA. Blue Bird Holding masih belum mendapat kontribusi signifikan dari bisnis logistik yang dijalankan PT Iron Bird yang bergulir sejak 1993. Oleh karenanya, dengan bergulirnya proyek infrastruktur pemerintah jasa logistik juga menjadi fokus Blue Bird.

Noni Purnomo, Presiden Direktur Blue Bird Group Holding mengatakan, saat ini sektor yang paling terbuka peluang pertumbuhan adalah logistik. Oleh karena itu dalam jangka panjang pihaknya akan terus mengoptimalkan sektor tersebut sembari keadaan membaik untuk sektor passenger transport dan lini bisnis lainnya.

"Logistik saat ini masih kecil kontribusinya sekitar 10%, mungkin (fokus) dalam 5-10 tahun lah," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (20/7).

NPL Berhasil Ditekan, KB Bank Optimis Bukukan Laba Bersih di Tahun 2025

Harapannya, kontribusi sektor logistik akan berimbang dengan passenger transport. Namun butuh upaya keras dan waktu yang tidak sebentar, pasalnya long term planning juga harus mempertimbangkan aspek lain. Saat ini, dengan masifnya pembangunan infrastruktur dirinya berharap kinerja logistik juga akan terdongkrak.

"Target kami ke depannya akan dibikin lebih balance (dengan passenger transport) tetapi mungkin tidak dalam 3 tahun, mungkin 5-7 tahun. Itu mudah-mudahan akan bisa berimbang karena potensi logistiknya besar," lanjutnya.

Secara jangka pendek, dirinya melihat dengan selesainya jalan tol Sumatera dan Jawa akan mendongkrak kinerja perusahaan. Oleh karenanya dalam dua tahun ini, kontribusi jasa logistik yang tadinya hanya 10% akan meningkat. Sayangnya, dirinya tidak membeberkan target pendapatan pada tahun ini.

"Menurut saya tahun depan itu bisa lebih baik lagi, di tahun 2019 jalan tol dan segala macemnya sudah banyak jadi untuk pengembangan logistik ini akan lebih optimistis dalam dua tahun ke depan," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini