JAKARTA. Sumbangan sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi diprediksi masih terus mengalami penurunan. Hal ini lantaran ketidakpastian yang masih menekan gairah konsumen dan produsen. Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Tony Prasetiantono melihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan sedikit lebih baik mencapai 5,1% yang didasari harga komoditas primer yang membaik dan surplus ekspor yang meningkat. Namun, kenaikan memang belum signifikan lantaran adanya ketidakpastian ini. Ia melihat, sektor manufaktur juga ikut lesu seiring dengan masih terjadinya ketidakpastian ini. Sumbangan sektor manufaktur, menurutnya, memang terus mengalami penurunan.
Kontribusi manufaktur ke PDB diprediksi masih lesu
JAKARTA. Sumbangan sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi diprediksi masih terus mengalami penurunan. Hal ini lantaran ketidakpastian yang masih menekan gairah konsumen dan produsen. Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Tony Prasetiantono melihat bahwa pertumbuhan ekonomi akan sedikit lebih baik mencapai 5,1% yang didasari harga komoditas primer yang membaik dan surplus ekspor yang meningkat. Namun, kenaikan memang belum signifikan lantaran adanya ketidakpastian ini. Ia melihat, sektor manufaktur juga ikut lesu seiring dengan masih terjadinya ketidakpastian ini. Sumbangan sektor manufaktur, menurutnya, memang terus mengalami penurunan.