JAKARTA. Kementerian Keuangan belum memiliki target yang lebih tinggi untuk kontribusi sektor migas terhadap APBN 2017, meski OPEC telah memutuskan untuk memotong produksi minyak dunia untuk mengerek naik harga minyak. Dirjen Anggaran Pendapatan dan Belanja Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan, kalau mengubah target 2017 mekanismenya dari APBN-P. Tetapi tentunya tunggu 2017 jalan dulu. Dia tidak bisa memprediksi karena harga minyak sangat fluktuatif. "Kami ingin lebih bijak menyikapinya dengan menunggu 2017 berjalan,” katanya di Jakarta, Kamis (8/12). Askolani sebelumnya mengatakan, proyeksi sektor migas untuk tahun 2017 hanya menyisakan keyakinan sebesar Rp 6,7 triliun dari total target PNBP sebesar Rp 250 triliun. Keyakinan ini didasari oleh penurunan harga minyak dunia serta kemampuan lifting nasional.
Kontribusi migas naik di APBN 2017 terlalu dini
JAKARTA. Kementerian Keuangan belum memiliki target yang lebih tinggi untuk kontribusi sektor migas terhadap APBN 2017, meski OPEC telah memutuskan untuk memotong produksi minyak dunia untuk mengerek naik harga minyak. Dirjen Anggaran Pendapatan dan Belanja Kementerian Keuangan, Askolani, mengatakan, kalau mengubah target 2017 mekanismenya dari APBN-P. Tetapi tentunya tunggu 2017 jalan dulu. Dia tidak bisa memprediksi karena harga minyak sangat fluktuatif. "Kami ingin lebih bijak menyikapinya dengan menunggu 2017 berjalan,” katanya di Jakarta, Kamis (8/12). Askolani sebelumnya mengatakan, proyeksi sektor migas untuk tahun 2017 hanya menyisakan keyakinan sebesar Rp 6,7 triliun dari total target PNBP sebesar Rp 250 triliun. Keyakinan ini didasari oleh penurunan harga minyak dunia serta kemampuan lifting nasional.