Kontribusi Penjualan Motor Listrik ke Pendapatan United Bike Terus Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Terang Dunia Internusa (TDI) atau dikenal dengan United Bike maksimalkan target penjualan motor listrik seiring dengan perluasan penerima subsidi motor listrik oleh pemerintah.

Seiring dengan keputusan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memperluas cakupan penerima subsidi motor listrik Rp 7 juta per unit. Saat ini, satu NIK KTP bisa membeli satu unit motor listrik dengan potongan subsidi. Berkat adanya peraturan tersebut, permintaan motor listrik di United Bike meningkat secara signifikan.

Direktur Utama PT Terang Dunia Internusa Andrew Mulyadi mengatakan, peningkatan terhadap produksi motor listrik sangat signifikan. Sebelum ada peraturan pemerintah mengenai potongan subsidi motor listrik, permintaan  motor listrik hanya beberapa ratus saja. Namun, setelah peraturan itu keluar, permintaan naik secara signifikan hingga ribuan.


Baca Juga: Terang Dunia Bersiap Tambah Pabrik Baru

“Sejak keluarnya peraturan pemerintah mengenai subsidi, permintaan meningkat signifikan sekali” tutur Andrew saat Visit Pabrik Citeureup PT Terang Dunia Internusa, Kamis (21/9).

PT Terang Dunia Internusa juga bakal memaksimalkan kapasitas produksi untuk motor listrik di pengujung tahun ini sekitar 8.000 hingga 10.000 unit. Padahal, permintaan akan motor listrik sudah lebih dari angka tersebut.

Kemungkinan, dengan adanya peraturan pemerintah mengenai potongan subsidi motor listrik dan dibarengi dengan animo masyarakat yang antusias, motor listrik dapat menggeser sepeda pada kontribusi pendapatan perusahaan.

“Ke depannya mungkin motor ya, walaupun persentase (kontribusi pendapatan) sepeda masih 80%, tetapi melihat ke belakang (motor listrik) terus meningkat sekali, signifikan,” ungkap Andrew.

Baca Juga: United Bike Berencana Ekspansi Pabrik Baru Guna Pengembangan Motor Listrik

Selain itu, TDI juga akui sebisa mungkin mengikuti target pemerintah untuk produksi 13 juta motor listrik di tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi