Kontribusi premi dengan mata uang dollar bagi industri asuransi jiwa masih mini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premi asuransi jiwa dengan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) masih berkontribusi mini. Meski demikian produk yang dijual dari mata uang asing ini masih berpotensi tetap tumbuh.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu memperkirakan premi mata uang dollar AS hanya berkontribusi sekitar 5% dari total premi industri. Alasannya, masih sedikit pemain asuransi keluarkan produk berdenominasi dollar AS.

“Kemungkinan karena jenis produk ini tidak terlalu banyak atau memang akhir-akhir ini, orang-orang Indonesia lebih mencintai rupiah ketimbang mata uang asing,” kata Togar kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).


Baca Juga: Luncurkan M!Protection, Sequis Life incar premi Rp 8 miliar

Menurut Togar, pembayaran premi dollar maupun rupiah mempunyai keuntungan masing-masing. Itu semua bergantung dari tujuan dan kebutuhan pemegang polis untuk membeli produk asuransi tersebut.

“Jika orang mengambil polis dalam mata uang asing, sebagian besar tujuannya adalah untuk biaya pendidikan anak di luar negeri,” tambah Togar.

Sementara dari tren penguatan nilai tukar rupiah belakangan ini, dampaknya dinilai tidak terlalu signifikan karena produk berdenominasi dollar AS masuk produk jangka panjang. Bukan untuk tujuan spekulasi maupun mengambil untung (profit taking).

Baca Juga: Pendapatan premi berdenominasi dollar dari Capital Life kian merekah

PT Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) membenarkannya. Presiden Direktur & CEO Sequis Life Tatang Widjaja mengaku, bahwa pihaknya tidak menjual produk berdenominasi dollar AS dalam jumlah banyak. Ia memperkirakan produk ini hanya berkontribusi 2% hingga 4% dari total premi perusahaan.

“Buat kami tidak masalah jika produk ini tidak banyak karena mayoritas penjualan masih denominasi rupiah,” imbuhnya.

Sequis Life sendiri tidak punya target khusus untuk berapa premi dollar yang dibidik tahun ini. Yang jelas, perusahaan yang berdiri tahun 1984 lalu ini menyerahkan penjualan produk ini sesuai permintaan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi