JAKARTA. Kalangan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia (TKI) mendesak pemerintah untuk membatalkan moratorium dibeberapa negara Timur Tengah. Sebab diindikasikan negara bakal kehilangan potensi pendapatan mencapai Rp 70 triliun per tahun. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Penempatan TKI (APJATI), Ayub Basalamah, mengatakan, kebijakan moratorium yang dimaksud adalah dengan tiga negara timur tengah. Seperti Kuwait, Yordania, dan Arab Saudi yang telah merugikan negara. Ayub mengatakan, sebelum dilakukan moratorium pengiriman TKI, khususnya ke Timur Tengah, setiap tahun kontribusi remitansi TKI mencapai Rp120 triliun. Tetapi sejak pemberlakuan moratorium dua tahun lalu, penerimaan remitansi TKI anjlok menjadi Rp 40 triliun-Rp 50 triliun. Sehingga negara kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp 70 triliun per tahun.
Kontribusi remitansi TKI Timteng turun Rp 70 T
JAKARTA. Kalangan penyedia jasa tenaga kerja Indonesia (TKI) mendesak pemerintah untuk membatalkan moratorium dibeberapa negara Timur Tengah. Sebab diindikasikan negara bakal kehilangan potensi pendapatan mencapai Rp 70 triliun per tahun. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Penempatan TKI (APJATI), Ayub Basalamah, mengatakan, kebijakan moratorium yang dimaksud adalah dengan tiga negara timur tengah. Seperti Kuwait, Yordania, dan Arab Saudi yang telah merugikan negara. Ayub mengatakan, sebelum dilakukan moratorium pengiriman TKI, khususnya ke Timur Tengah, setiap tahun kontribusi remitansi TKI mencapai Rp120 triliun. Tetapi sejak pemberlakuan moratorium dua tahun lalu, penerimaan remitansi TKI anjlok menjadi Rp 40 triliun-Rp 50 triliun. Sehingga negara kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp 70 triliun per tahun.