KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi industri manufaktur masih besar. Namun ada beberapa hal yang harus dibenahi, khususnya terkait suplai bahan baku industri kimia dan barang kimia. Sebab saat ini mayoritas bahan baku dan intermediate produk masih diimpor. Pada 2017 lalu impor mencapai US$ 20,51 miliar atau sekitar Rp 275 triliun. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, jika bahan baku bisa diproduksi di dalam negeri tentu dapat meningkatkan nilai tambah sektor ini. Sementara utilisasi produksi pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) juga masih belum optimal dengan rata-rata utilisasi 57,84%. "Potensi peningkatan ekspor masih terbuka melalui peningkatan utilisasi yang ada maupun penambahan investasi baru/ serta potensi peningkatan ekspor semakin terbuka jika produk TPT kita dikenakan tarif bea masuk yang sama dengan Vietnam dan Bangladesh," pungkas Airlangga saat breakfast meeting bersama pelaku Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA), Senin (19/2).
Kontribusi sektor kimia dan tekstil ditargetkan Rp 117 triliun tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi industri manufaktur masih besar. Namun ada beberapa hal yang harus dibenahi, khususnya terkait suplai bahan baku industri kimia dan barang kimia. Sebab saat ini mayoritas bahan baku dan intermediate produk masih diimpor. Pada 2017 lalu impor mencapai US$ 20,51 miliar atau sekitar Rp 275 triliun. Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, jika bahan baku bisa diproduksi di dalam negeri tentu dapat meningkatkan nilai tambah sektor ini. Sementara utilisasi produksi pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) juga masih belum optimal dengan rata-rata utilisasi 57,84%. "Potensi peningkatan ekspor masih terbuka melalui peningkatan utilisasi yang ada maupun penambahan investasi baru/ serta potensi peningkatan ekspor semakin terbuka jika produk TPT kita dikenakan tarif bea masuk yang sama dengan Vietnam dan Bangladesh," pungkas Airlangga saat breakfast meeting bersama pelaku Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA), Senin (19/2).