KAIRO. Pihak kepolisian Mesir akan membangun sebuah sistem komputer yang dapat membantu mereka untuk melacak apa yang tengah didiskusikan oleh warganya di media sosial.Berdasarkan dokumen rahasia yang bocor, dalam melakukan hal ini, polisi mempertimbangkan proposal dari tujuh perusahaan internasional yang tidak disebutkan namanya untuk membantu mereka memonitor pesan-pesan dari kelompok yang anti pemerintah, imbauan untuk demonstasi atau mogok kerja, atau perilaku tidak bermoral lainnya. Sejumlah laporan yang masuk menyebutkan, Menteri Dalam Negeri Mesir Mohammed Ibrahim percaya bahwa sistem tersebut tidak akan berdampak pada kebebasan dalam berekspresi. Seperti yang dikutip dari The Guardian, pemerintah Mesir juga bilang, kebutuhan untuk memonitorFacebook, WhatsApp, Twitter dan Viber secara real time bertujuan untuk melindungi warga negara dari aksi terorisme.Hanya saja, dokumen yang bocor tersebut terbilang rancu saat membahas topik yang ingin dilacak polisi. Awalnya, mereka ingin memonitor pesan-pesan yang dapat mengarah kepada kekerasan dan kelakukan ekstrem. Namun, ada juga kalimat yang dapat diinterpretasikan sebagai segala sesuatu yang menghina pemerintah. (Mashable.com)
Kontrol sosmed, polisi Mesir akan bangun sistem
KAIRO. Pihak kepolisian Mesir akan membangun sebuah sistem komputer yang dapat membantu mereka untuk melacak apa yang tengah didiskusikan oleh warganya di media sosial.Berdasarkan dokumen rahasia yang bocor, dalam melakukan hal ini, polisi mempertimbangkan proposal dari tujuh perusahaan internasional yang tidak disebutkan namanya untuk membantu mereka memonitor pesan-pesan dari kelompok yang anti pemerintah, imbauan untuk demonstasi atau mogok kerja, atau perilaku tidak bermoral lainnya. Sejumlah laporan yang masuk menyebutkan, Menteri Dalam Negeri Mesir Mohammed Ibrahim percaya bahwa sistem tersebut tidak akan berdampak pada kebebasan dalam berekspresi. Seperti yang dikutip dari The Guardian, pemerintah Mesir juga bilang, kebutuhan untuk memonitorFacebook, WhatsApp, Twitter dan Viber secara real time bertujuan untuk melindungi warga negara dari aksi terorisme.Hanya saja, dokumen yang bocor tersebut terbilang rancu saat membahas topik yang ingin dilacak polisi. Awalnya, mereka ingin memonitor pesan-pesan yang dapat mengarah kepada kekerasan dan kelakukan ekstrem. Namun, ada juga kalimat yang dapat diinterpretasikan sebagai segala sesuatu yang menghina pemerintah. (Mashable.com)