KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imane Khelif dari Aljazair dan Lin Yu-Ting dari Taiwan menjadi pusat perhatian setelah keduanya diizinkan untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 meskipun sebelumnya didiskualifikasi karena gagal memenuhi tes kelayakan gender dan testosteron. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keadilan dalam kompetisi dan potensi risiko keamanan bagi atlet lainnya. Khelif didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) tahun lalu menjelang pertandingan medali emas di Kejuaraan Dunia Wanita karena kadar testosteron yang tinggi. Lin Yu-Ting, juara dunia dua kali dari Taiwan, kehilangan medali perunggunya di New Delhi karena gagal dalam tes biokimia untuk kelayakan gender.
Kontroversi Menggelayuti Pelaksanaan Tinju Wanita di Olimpiade Paris 2024
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imane Khelif dari Aljazair dan Lin Yu-Ting dari Taiwan menjadi pusat perhatian setelah keduanya diizinkan untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 meskipun sebelumnya didiskualifikasi karena gagal memenuhi tes kelayakan gender dan testosteron. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keadilan dalam kompetisi dan potensi risiko keamanan bagi atlet lainnya. Khelif didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) tahun lalu menjelang pertandingan medali emas di Kejuaraan Dunia Wanita karena kadar testosteron yang tinggi. Lin Yu-Ting, juara dunia dua kali dari Taiwan, kehilangan medali perunggunya di New Delhi karena gagal dalam tes biokimia untuk kelayakan gender.