KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontroversi yang muncul saat Presiden Joko Widodo berencana membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dinilai tidak akan mengubah suara elektoral. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Kuskridho Ambardi kepada Kompas.com pada Rabu (23/1) siang. "Secara politik (elektoral) dugaan saya tidak akan mengubah banyak. Mungkin rumusannya begini, jika itu dilakukan dan diteruskan, sebagian kecil pemilih akan bersikap positif, sebagian yang lain sebaliknya. Jadi, akhirnya tak mengubah peruntungan elektoral," kata pria yang akrab disapa Dodi tersebut. Menurut Dodi, kegaduhan terkait pembebasan Ba’asyir tidak akan banyak berpengaruh selama selisih suara antar-kandidat cukup signifikan. "Kecuali pada saat selisih dukungan itu tipis, sekecil apa pun ia bisa mengubah peruntungan," tuturnya.
Kontroversi soal Ba'asyir dinilai tak akan mengubah elektabilitas Jokowi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontroversi yang muncul saat Presiden Joko Widodo berencana membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dinilai tidak akan mengubah suara elektoral. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Kuskridho Ambardi kepada Kompas.com pada Rabu (23/1) siang. "Secara politik (elektoral) dugaan saya tidak akan mengubah banyak. Mungkin rumusannya begini, jika itu dilakukan dan diteruskan, sebagian kecil pemilih akan bersikap positif, sebagian yang lain sebaliknya. Jadi, akhirnya tak mengubah peruntungan elektoral," kata pria yang akrab disapa Dodi tersebut. Menurut Dodi, kegaduhan terkait pembebasan Ba’asyir tidak akan banyak berpengaruh selama selisih suara antar-kandidat cukup signifikan. "Kecuali pada saat selisih dukungan itu tipis, sekecil apa pun ia bisa mengubah peruntungan," tuturnya.