KONTAN.CO.ID - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan bendungan dan daerah irigasi di Bendungan Way Apu yang berada di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berujar, percepatan tersebut dilakukan agar masyarakat dapat merasakan manfaat sumber daya air untuk produksi pertanian.

Tak hanya itu, saluran irigasi juga dapat menjadi solusi bagi petani agar sawah dialiri air saat musim kemarau datang. “Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” imbuh Basuki.

Secara rinci, bulan Juni lalu progress konstruksi fisiknya telah mencapai 71,34%. Nantinya pembangunan bendungan yang membendung Sungai Way Apu seluas 422,08 hektar ini  memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3. Lingkup pekerjaan yang sedang berlangsung meliputi pekerjaan penimbunan maincofferdam dan main dam, pencetakan beton precast, pembetonan spillway, galian tanah lereng kanan spillway, proteksi lereng spillway, dan struktur pondasi wing wall sisi kanan. 

Kemudian, pekerjaan beton struktur pelimpah samping wing wall, beton yang menggunakan struktur pondasi pelimpah berpintu, fabrikasi pembesian berstruktur spillway, pemasangan pintu hidromekanikal, pekerjaan fasilitas umum, dan pekerjaan viewpoint.

Bendungan yang pembangunannya dari tahun 2017 itu nantinya bertipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter dengan lebar puncak 12 meter. Untuk panjang puncak, Bendungan Way Apu akan membembentang sepanjang 490 meter yang mampu menampung luas daerah genangan mencapai 235,10 hektar.

"Ditargetkan, pembangunan Bendungan Way Apu akan selesai pada tahun 2024 ini sehingga dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Faliansyah selaku Plt. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

“Bendungan Way Apu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektare, tersedianya air baku dengan debit 0,5 m3/detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 m3/detik, sebagai pembangkit listrik berkapasitas 8 MW yang mampu menerangi sekitar 8.750 rumah berkapasitas 900 watt, serta sebagai tempat pariwisata yang akan menumbuhkan perekonomian daerah,” sambung Faliansyah.

Sebagai informasi, Bendungan Way Apu memiliki nilai kontrak sebesar Rp2,159 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp1,114 triliun dilaksanakan oleh PT PP-Adhi Karya KSO. Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp1,045 triliun dilaksanakan oleh PT Hutama Karya-Jaya Konstruksi KSO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal