JAKARTA. Pemerintah mengklaim program konversi minyak tanah ke liquefied petroleum gas (LPG) alias Elpiji yang digulirkan sejak 2007 telah menghemat uang negara sekitar Rp 70 triliun. A Edy Hermantoro, Dirjen Migas Kementerian ESDM, menjelaskan program konversi tersebut dilakukan untuk menekan besaran subsidi minyak tanah ini dan terbilang cukup sukses. Hingga saat ini, sejumlah propinsi dinyatakan ‘dry’ dari minyak tanah bersubsidi. "Untuk tahun ini, sekitar 10 provinsi juga akan ditutup dari minyak tanah bersubsidi, antara lain Bangka-Belitung, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan," ujar Edy, kemarin (11/10).
Konversi minyak tanah hemat uang negara Rp 70 T
JAKARTA. Pemerintah mengklaim program konversi minyak tanah ke liquefied petroleum gas (LPG) alias Elpiji yang digulirkan sejak 2007 telah menghemat uang negara sekitar Rp 70 triliun. A Edy Hermantoro, Dirjen Migas Kementerian ESDM, menjelaskan program konversi tersebut dilakukan untuk menekan besaran subsidi minyak tanah ini dan terbilang cukup sukses. Hingga saat ini, sejumlah propinsi dinyatakan ‘dry’ dari minyak tanah bersubsidi. "Untuk tahun ini, sekitar 10 provinsi juga akan ditutup dari minyak tanah bersubsidi, antara lain Bangka-Belitung, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan," ujar Edy, kemarin (11/10).