KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mengkonversi sebagian utang dollar Amerika Serikat (AS) ke mata uang euro dan yen Jepang. Konversi utang ini agar biaya utang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menjadi lebih kecil. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman mengatakan, periode September 2019 - Maret 2020, pemerintah sudah mengkonversi utang luar negeri bermata uang dollar sebesar US$ 3,8 miliar. Utang tersebut dengan suku bunga mengambang basis London Inter-Bank Offered Rate (Libor) dikonversi ke dalam mata uang euro dan yen dengan suku bunga tetap (fix) mendekati 0%. "Ada outstanding utang kita ke Asian Development Bank (ADB), karena saat ini mata uang euro dan yen sedang murah kemudian kami konversikan," ujar Luky di dalam diskusi virtual, Jumat (24/7) lalu.
Konversi pinjaman, menghemat beban utang
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mengkonversi sebagian utang dollar Amerika Serikat (AS) ke mata uang euro dan yen Jepang. Konversi utang ini agar biaya utang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menjadi lebih kecil. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman mengatakan, periode September 2019 - Maret 2020, pemerintah sudah mengkonversi utang luar negeri bermata uang dollar sebesar US$ 3,8 miliar. Utang tersebut dengan suku bunga mengambang basis London Inter-Bank Offered Rate (Libor) dikonversi ke dalam mata uang euro dan yen dengan suku bunga tetap (fix) mendekati 0%. "Ada outstanding utang kita ke Asian Development Bank (ADB), karena saat ini mata uang euro dan yen sedang murah kemudian kami konversikan," ujar Luky di dalam diskusi virtual, Jumat (24/7) lalu.