JAKARTA. Perubahan Surat Utang Negara (SUN) non-tradable (tidak dapat diperdagangkan) menjadi tradable bakal mengaktifkan perdagangan di pasar. Harapan semacam itu dilontarkan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto. Menurut Rahmat, konversi tersebut bisa membuat Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter mengoptimalkan penggunaan instrumen SUN untuk operasi pasar. Akibatnya, perdagangan pasar obligasi semakin aktif sehingga bisa mendorong permintaan (demand) terutama dari sektor perbankan. "Pelaksanaan konversi akan berlangsung secara bertahap untuk menambah suplai di pasar obligasi negara," kata Rahmat dalam Seminar Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun), Rabu (6/6).
Konversi surat utang non tradable picu likuiditas
JAKARTA. Perubahan Surat Utang Negara (SUN) non-tradable (tidak dapat diperdagangkan) menjadi tradable bakal mengaktifkan perdagangan di pasar. Harapan semacam itu dilontarkan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto. Menurut Rahmat, konversi tersebut bisa membuat Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter mengoptimalkan penggunaan instrumen SUN untuk operasi pasar. Akibatnya, perdagangan pasar obligasi semakin aktif sehingga bisa mendorong permintaan (demand) terutama dari sektor perbankan. "Pelaksanaan konversi akan berlangsung secara bertahap untuk menambah suplai di pasar obligasi negara," kata Rahmat dalam Seminar Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun), Rabu (6/6).