KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bakal melakukan evaluasi jika program konverter kit untuk nelayan menemui masalah atau kurang tepat pelaksanannya. Salah satu langkah yang ditempuh yakni melalui pelaksanaan Pra Rapat Koordinasi Rencana Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Wilayah Sumatera dan Jawa di Palembang, Jumat (14/8). Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Migas, Wahyudi Akbari bilang pelaksanaan konverter kit menemui tantangan waktu pelaksanaan pasalnya hanya berlangsung sekitar 4 bulan. Untuk itu ia memastikan butuh dukungan semua pihak terkait.
Baca Juga: Ditugaskan pemerintah, Pertamina siap distribusikan 35.000 paket konverter kit "Butuh dukungan semua pihak, termasuk nelayan yang nantinya menerima paket ini. Kalau semua sudah kita rencanakan dengan baik, mulai dari titik serah hingga administrasi, semoga nanti pelaksanaannya berjalan lancar. Kegiatan ini menggunakan APBN yang akan diaudit serta review. Karena itu pelaksanaannya harus benar agar tidak terjadi masalah di kemudian hari," ungkap Wahyudi dikutip dari situs Ditjen Migas Kementerian ESDM, Senin (17/8). Wahyudi melanjutkan, para nelayan penerima manfaat diharapkan dapat memanfaatkan program dan fasilitas secara benar. Para nelayan juga diharapkan tidak kembali menggunakan bensin. "Nanti akan ada evaluasi. Kalau tidak tepat, tentunya Pemerintah akan meninjau ulang program ini," tambahnya. Senada, Irine dari Ditjen Migas menambahkan, penerima paket konkrit ini merupakan masyarakat yang profesi utamanya sebagai nelayan. Untuk memastikan paket diterima pihak yang berhak, Kementerian ESDM juga melakukan pengecekan ulang. "Kami minta agar data yang diserahkan tersebut benar-benar mereka yang profesi utamanya sebagai nelayan. Ada juga pemda yang memasukkan pembudi daya sebagai calon penerima. Ini pasti akan ketahuan karena Kementerian ESDM juga melakukan pengecekan ulang," ujar Irine. Sebelum dilakukan pembagian, Kementerian ESDM akan melakukan sosialisasi kepada nelayan dan instansi terkait lainnya. "Kami juga meminta pendampingan dari dinas setempat selama proses pendistribusian," tambahnya. Pada tahun 2020 akan dibagikan 25.000 paket konkrit untuk nelayan sasaran di 17 provinsi, 42 kabupaten/kota dengan pagu anggaran Rp 210,5 miliar. Tahun 2020 ini merupakan tahun ke-5 untuk kegiatan pendistribusian konkrit nelayan dilaksanakan oleh Ditjen Migas. Hingga tahun 2019, telah dibagikan 60.859 paket konkrit nelayan
Baca Juga: ESDM teken pelaksanaan konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani Rp 290 miliar Sekadar informasi, sebelumnya program ini sempat mengalami recofusing anggaran sebagai dampak pandemi Covid-19 dan ditiadakan untuk tahun ini. Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial dalam agenda Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII memastikan sejumlah program infrastruktur akan kembali digelar. "Terdapat empat infrastruktur untuk refocusing yaitu program konkrit untuk nelayan, kedua konkit petani dan ketiga pembangunan PJUTS serta sumur bor air. Kami telah lakukan penyisiran yaitu anggaran sebesar Rp 235 miliar untuk dialokasikan ke empat program itu," kata Ego, Rabu (24/6). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto