Konvoi Bantuan Kemanusiaan Kedua Masuk Gaza, Berisi 14 Truk



KONTAN.CO.ID -Konvoi bantuan kemanusiaan kedua menuju Gaza akhirnya berhasil memasuki perlintasan Rafah dari sisi Mesir pada hari Minggu (22/10) malam. Sejumlah saksi melaporkan adanya ledakan di dekat perbatasan sebelum konvoi bantuan masuk.

Direktur Komunikasi di Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), Juliette Touma, melaporkan bahwa kelompok kedua yang masuk ini berisi 14 truk. Secara total, ada sekitar 19 truk yang bersiaga pada hari Minggu.

Mengutip Reuters, konvoi pertama yang terdiri dari 20 truk telah melintasi Rafah untuk masuk ke Gaza pada hari Sabtu (21/10). Proses distribusinya baru dimulai pada hari Minggu. Meski lebih dari 30 truk telah dikerahkan, namun UNRWA tetap memperingatkan pasokan tersebut akan bisa menipis dalam waktu cepat.


Baca Juga: Mesir Bersedia Fasilitasi Pengiriman Bantuan ke Gaza Melalui Sinai

Perlintasan Rafah menjadi pintu masuk dan keluar utama Gaza yang tidak mengarah ke Israel. Titik ini menjadi titik satu-satunya bagi komunitas internasional untuk bisa mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sayangnya, blokade total Israel terhadap Gaza membuat pintu Rafah sempat tertutup selama dua minggu, membuat sekitar 2,3 juta rakyat Palestina yang ada di dalamnya mengalami krisis pangan dan obat-obatan.

PBB mengatakan setidaknya butuh 100 truk setiap hari untuk bisa memenuhi segala kebutuhan penduduk Gaza. Sebelum eskalasi konflik terjadi, beberapa ratus truk juga selalu masuk ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Truk Pengangkut Bantuan Kemanusiaan Berhasil Masuk ke Gaza

Di sisi lain, wilayah perbatasan sekitar Rafah masih cukup berbahaya untuk dilewati konvoi bantuan.

Militer Israel bahkan sempat mengatakan bahwa salah satu tanknya secara tidak sengaja menghantam wilayah Mesir di dekat perbatasan Jalur Gaza. Militer Mesir juga mengakui bahwa beberapa tentara penjaga perbatasan mereka menderita luka ringan setelah terkena pecahan peluru tank Israel.

Kepala Program Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengatakan pihaknya sedang mengupayakan mekanisme khusus di mana Israel dapat memeriksa setiap truk bantuan yang masuk ke Gaza sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dan bantuan bisa terus mengalir.