Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa catatkan aset Rp 6,4 triliun tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Pekalongan masih mencatatkan pertumbuhan positif di 2018. Walau tumbuh, manajemen mengaku kinerja keuangan tahun lalu belum mencapai target yang diharapkan.

"Sepanjang 2018, Kospin Jasa menghadapi banyak tantangan mulai dari kondisi ekonomi nasional sedang mengalami perlambatan, pilkada 2018. Juga ada bencana alam diberbagai daerah yang juga menjadi kantor layanan Kospin Jasa. Serta perkembangan ekonomi global yang sempat membuat nilai rupiah merosot," ujar Andy dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4).

Pada layanan konvensional aset koperasi tumbuh 4,53% year on year (yoy) dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 6,69 triliun sepanjang 2018. Adapun simpanan tumbuh 5,41% yoy menjadi Rp 1,48 triliun dari posisi 2017 senilai Rp 1,56 triliun. Sedangkan pinjaman tumbuh 0,77% yoy dari Rp 3,91 triliun menjadi Rp 3,94 triliun.


Kinerja layanan syariah terdiri dari aset mencapai Rp 1,61 triliun naik 5,23% yoy dari pencapaian 2017 senilai Rp 1,53 triliun. Simpanan pada  2018 mencapai Rp 1,56 triliun atau naik 5,41% yoy dari Rp 1,48 triliun di 2017. Pembiayaan syariah tumbuh 5,3% dari Rp 1,51 triliun menjadi Rp 1,59 triliun.  

"Meski target secara umum tidak tercapai,  kami berhasil mencapai Sisa Hasil Usaha (SHU) yang lebih tinggi untuk tahun 2018. Pada 2017, SHU yang dibagikan sebesar 13%. Sedangkan 2018 menjadi 17,8% atau Rp 35 miliar.  Naiknya SHU tersebut didorong berbagai efisiensi biaya yang diterapkan koperasi," papar Andy.  

Andy optimistis kinerja keuangan Kospin Jasa tahun 2019 akan mengalami peningkatan. Hanya saja pertumbuhan akan terjadi jika Pilpres dan Pemilu tahun ini berjalan lancar.  

"Kami menargetkan aset kumulatif Kospin Jasa tumbuh menjadi Rp 9,3 triliun, ditengah situasi ekonomi yang tidak menentu, partisipasi dan loyalitas anggota menjadi sumber ketahanan dan eksistensi Kospin Jasa," kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .