BANDUNG. Tanah yang subur membuat Indonesia kaya akan hasil perkebunan, terutama perkebunan dataran tinggi seperti kopi. Salah satu dataran tinggi di Indonesia ternyata memproduksi kopi arabika terbaik, rendah asam dan kafein. Kwei Ing, salah satu penyedia kopi arabika Papua saat Organic Weekend Festival di Hotel Crowne Plaza Bandung, Sabtu (19/3) mengatakan kopi arabika dari dataran tinggi Papua merupakan salah satu kopi terbaik yang dimiliki Indonesia. “Kopi arabika yang ditanam di area puncak pegunungan Jayawijaya memiliki kadar asam yang mendekati nol, dan kafein yang rendah. Karena semakin tinggi tempatnya, kopi arabika akan semakin bagus,” ujar Ing kepada
KompasTravel.
Menurut Ing, kopi arabika ditanam pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, secara geografis termasuk yang tertinggi di dunia. Sehingga bebas polusi, bebas hama, dan tidak membutuhkan pupuk. Kopi tersebut pun diekspor ke beberapa negara Eropa bahkan Amerika, tapi masyarakat Indonesia banyak yang belum mengetahui kehebatan kopi Papua tersebut. Menurutnya kopi organik tersebut memiliki antioksidan 10 kali dari buah lemon, dan digunakan sebagai obat beberapa penyakit di Amerika, seperti kanker payudara dan vertigo. Kafein yang didapat dari dataran tinggi papua merupakan pencegah kanker payudara terbaik. Salah satu kopi arabika organik asal Papua tersebut ber label Hibo, kopi tersebut dipanen hingga diolah di Papua. Dia menambahkan proses tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas biji kopi yang di panen, untuk langsung diolah dan dikemas. “Kopi arabika yang rentan terhadap hama, ditanam secara organik dan diberi perlakuan khusus agar bebas hama. Untuk menjaga kualitas, langsung di-roasted di Papua, baru dibawa keluar setelah siap,” ujar Ing. Hibo sendiri hanya mengeluarkan dua jenis atau dua varian rasa yang berbeda sesuai dari tahapan pengolahannya. Pertama dark french yang lebih ringan dan black italian, yang memiliki cita rasa arabika lebih kuat dan lebih hitam. KompasTravel berkesempatan mencicipi keduanya di stand kopi organik Papua tersebut, saat acara Organic Weekend Festival di Crowne Plaza Bandung. Dark french memiliki warna yang lebih tembus pandang, dibanding black italian.
Ketika diseruput, dark french memiliki rasa pahit yang sama seperti arabika pada umumnya tapi rasa asamnya lebih tipis. Sedangkan black italian, memiliki aroma dan pahit yang lebih kuat, tapi sama sekali minim rasa asamnya. Ing menambahkan jika ampas dari kopi organik tersebut baik untuk detoksifikasi. Dengan cara diseduh ulang dengan menggunakan air pans, dan diminum tanpa campuran. Kopi arabika organik dari Papua tersebut dapat Anda dapatkan di Natural Farm, Trans Studio Mall Bandung, dan Graha Radio Maestro, Jalan Kacapiring nomor 12, Bandung. Untuk takaran 100 gram seharga Rp 65.000 dan 200 gram seharga Rp 100.000. (Muhammad Irzal A.) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia