JAKARTA. Permintaan kopi nusantara, khususnya yang tergolong specialty terus merangkak naik, baik dari domestik maupun luar negeri. Marketing Manager Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Sri Linda mengatakan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kopi khas daerahnya masing-masing. Bahkan, beberapa daerah yang awalnya ‘tidur’, kini sudah mulai bergerak ikut memproduksi biji kopi berkualitas. “Dari Aceh sampai Papua, itu semua menghasilkan kopi. Seperti Jawa Barat, kemarin dia ‘tidur’ lama, tetapi sekarang kopi kelas gradenya sudah sampai Amerika,” imbuhnya beberapa waktu lalu. Lebih lanjut Linda menyebut beberapa kopi nusantara yang memiliki pangsa ekspor besar, di antaranya kopi Aceh, kopi Toraja, kopi Flores, kopi Bali Kintamani, dan kopi Jawa. “Kalau kopi Jawa lebih banyak dihasilkan dari Jawa Timur. Kalau Jawa Barat enggak ada,” kata Linda.
Kopi Indonesia melirik pasar Asia Timur
JAKARTA. Permintaan kopi nusantara, khususnya yang tergolong specialty terus merangkak naik, baik dari domestik maupun luar negeri. Marketing Manager Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Sri Linda mengatakan, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kopi khas daerahnya masing-masing. Bahkan, beberapa daerah yang awalnya ‘tidur’, kini sudah mulai bergerak ikut memproduksi biji kopi berkualitas. “Dari Aceh sampai Papua, itu semua menghasilkan kopi. Seperti Jawa Barat, kemarin dia ‘tidur’ lama, tetapi sekarang kopi kelas gradenya sudah sampai Amerika,” imbuhnya beberapa waktu lalu. Lebih lanjut Linda menyebut beberapa kopi nusantara yang memiliki pangsa ekspor besar, di antaranya kopi Aceh, kopi Toraja, kopi Flores, kopi Bali Kintamani, dan kopi Jawa. “Kalau kopi Jawa lebih banyak dihasilkan dari Jawa Timur. Kalau Jawa Barat enggak ada,” kata Linda.