Kopi Nusantara menembus pusat kopi dunia di AS



JAKARTA. Kopi asal Indonesia memiliki ciri khas dan citarasa tersendiri di lidah para penggemar kopi di pasar dunia. Terlihat dari suksesnya kopi Nusantara menembus pusat kopi dunia di Seattle, Amerika Serikat (AS).

Kota yang dikenal sebagai pusat Starbucks, perusahaan kopi internasional yang memiliki jaringan kedai kopi dengan lebih 24.000 kedai di 70 negara.

Pada pameran specialty coffee terbesar di Amerika Utara yang berlangsung pada 20-23 April 2017 lalu, Indonesia berhasil menembus pusat kopi dunia di Amerika itu dengan membukukan transaksi sebesar US$ 15 juta.


“Indonesia sukses memanfaatkan peluang ini untuk terus mempromosikan kopi di pusat Starbucks dengan tujuan mempertahankan branding dan meningkatkan ekspor untuk memenuhi ketergantungan impor kopi AS,” jelas Atase Perdagangan Washington DC, Reza Pahlevi, Selasa (25/4).

Reza menjelaskan AS merupakan konsumen kopi terbesar kedua di dunia setelah Uni Eropa. Total impor kopi AS dari dunia sebesar US$ 5 miliar. Lima besar importir utama kopi AS tahun 2016 adalah Kolombia dengan nilai US$ 1,2 miliar, Brasil, US$ 1 miliar, Vietnam, US$ 498 juta, Kanada, US$ 482 juta, dan Indonesia, US$ 304,7 juta.

Menurut Reza, negara Paman Sam ini merupakan negara pengkonsumsi dan importir terbesar kopi dunia. Menurut data dari United States Department of Agriculture (USDA), AS diprediksi mengonsumsi 25,3 juta kg di tahun 2017. Industri kopi AS didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Starbucks, Green Mountain Coffee Roasters, dan the JM Smucker Company dengan merek dagang yang sangat kuat.

Pada pameran tersebut Indonesia memboyong kopi terbaiknya. Negeri khatulistiwa ini menampilkan kopi jenis Fine Robusta Bali Pupuan, Sumatra Arabica Aceh Gayo, Sumatra Arabica Lintong Toba, Sumatra Arabica Koerinci Natural, Sumatra Arabica Solok Minang, West Java Arabica Gunung Tilu, West Java Arabica Preanger Kaboa, Central Java Arabica Temanggung, Arabica Java Estates, Bali Kintamani Natural, Bali Kintamani Blue Moon, Flores Bajawa, Sulawesi Toraja Sapan, Sumatra Bengkulu, Flores Maggarai, dan Java Temanggung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto