JAKARTA. Dasyatnya perkembangan jejaring sosial nyatanya juga dimanfaatkan Konsorsium Andalas Mandiri untuk memperdaya investor. Lewat Facebook, konsorsium ini berhasil merayu ribuan nasabah untuk ikut menanamkan dananya di produk investasi Amanah 1 yang belakangan adalah investasi bodong. Korban bukan hanya berjatuhan di Jakarta, tapi juga sudah menyebar ke banyak daerah. Lewat Facebook juga, konsorsium ini memiliki perwakilan di sejumlah daerah untuk menjaring investor dengan iming-iming imbal hasil antara 100% sampai 200%. Rikwanto, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya bilang, pendiri konsorium Mochammad Sholeh Suaidi membentuk konsorium perwakilan di beberapa daerah. Salah satunya di Yogyakarta bernama Konsorsium Jogja Damai.
Bulan Mei 2012 lalu, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah menetapkan beberapa tersangka kasus ini. Saat ini, Polda Metro Jaya masih memburu Suaidi. "Kami perkirakan tersangka masih di daerah Indonesia," ujar Rikwanto, kemarin (12/8). Korban pelapor ke Polda Metro Jaya berinisial RP mengaku tidak pernah bertemu dengan Suadi. Ia hanya mendapat informasi via Facebook. Dari sinilah, ia mendapatkan panduan menjadi investor. "Saya berhubungan dengan salah satu administrator Facebook itu," ujar RP. Dari petunjuk yang diberikan, RP menyimpan dananya di konsorsium itu pada Agustus 2011 dengan dana Rp 10 juta. Tak berapa lama, ia mendapat laporan dananya berbiak menjadi Rp 30 juta. Bulan berikutnya, RP menambah investasi Rp 30 juta dan menjadi Rp 90 juta. Teperdaya untung besar, ia terus menambah dana hingga total dana pokok investasinya Rp 1,14 miliar. Belakangan, ia tersadar dananya raib.