Korban Bencana Longsor Bone Bolango, Gorontalo 10 Meninggal, 43 Orang Hilang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA – Bencana longsor yang terjadi di di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu pagi (7/7) menyebabkan 10 orang korban meninggal dunia, dan 43 orang dilaporkan hilang.

Saat ini tim pencarian dan penyelamatan atau Tim SAR belum berhasil mengevakuasi seluruh korban yang hilang. Turunnya hujan lebat menyebabkan pencarian korban hilang bencana tanah longsor di Desa Tulabolo dihentikan sementara. 

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyebut berdasarkan laporan data terakhir pada Senin sore (8/7), pukul 18.00 WIB, sebanyak 43 warga masih dinyatakan hilang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango. 


Baca Juga: Banjir Merendam Lima Kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo

Tanah longsor ini melanda di kawasan tambang mineral yang dikelola rakyat, di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu pagi (7/7), pukul 09.00 waktu setempat atau Wita. 

Saat ini lebih dari 200 personel gabungan melakukan upaya pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap mereka yang tertimpa material longsor. 

Selain hujan lebat, kondisi tanah labil menjadi kendala dalam pencarian korban hilang. 

Pencarian juga terhambat beberapa faktor lain, yaitujalan menuju lokasi terdampak tidak dapat diakses kendaraan. 

Sedangkan jarak tempuh dari pos lapangan yang berada di Desa Tulabolo selama 9 jam dengan berjalan kaki. Terdapat 1 jembatan yang menghubungkan lokasi terdampak. 

Baca Juga: Garuda Indonesia Kerahkan Armada Bantuan Terhadap Korban Bencana di Papua Nugini

Data sementara per hari ini, Senin (8/7), pukul 18.00 WIB, korban meninggal berjumlah 10 jiwa, korban luka-luka 18 dan mereka yang korban selamat sebanyak 23 orang. 

Pihak BPBD setempat masih terus memastikan jumlah korban yang hilang. 

BNPB mencatat ratusan personel gabungan berjumlah total 231 orang. Mereka berasal dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Pelindo dan relawan.

BNPB mengimbau para petugas gabungan untuk tetap waspada dan siap siaga dalam operasi SAR di lokasi terdampak longsor. Aspek keamanan dan keselamatan para personel harus menjadi prioritas utama dalam operasi tersebut. 

Berdasarkan prakiraan cuaca, esok hari (9/7) hingga lusa, Rabu (10/7), wilayah Kecamatan Suwawa Timur masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. 

Meskipun hal ini tentunya berpotensi menghambat operasi SAR, diharapkan operasi pencarian tetap dapat terus dioptimalkan dengan sumberdaya yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar