Korban meninggal kapal ferri Sewol 14 orang



JINDO. Cuaca buruk dan arus deras kembali menantang regu penyelemat mencari korban tenggelamnya kapal ferry Sewol pagi ini. Kecelakaan ini terjadi sekitar 20 kilometer dari bagian pesisir selatan Negeri Ginseng, Rabu (16/4) lalu.Regu penyelamat berhasil menemukan lima korban lainnya, sehingga total korban meninggal menjadi 14 orang. Sekitar 828 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang, dan diduga masih terjebak dalam badan kapal. Kapal Sewol membawa 475 penumpang dan kru ketika bertolak dari Incheon menuju Pulau Jeju, kawasan wisata populer Korea Selatan. Sebelumnya, regu penyelamat mencoba memalu sebagian kecil bagian lambung kapal yang masih mengapung, mencari tanda-tanda korban selamat yang terjebak di kapal. Namun, menutu media lokal, tidak ada tanda-tanda apapun.Belum diketahui penyebab terguling lalu tenggelamnya kapal berbobot 6.825 ton tersebut. Pihak otoritas menyangkal bahwa kapal yang berusia 20 tahun itu telah keluar dari rute pelayarannya.Media lokal YTN mengabarkan, kapal Sewol berlayar berpatokan jalur yang biasa. Kapal terhempas angin yang menyebabkan tumpukan peti kemas bergeser, sehingga kapal oleng.Meskipun perairan dangkal kurang dari 50 meter, para penyelam menghadapi bahaya menyelam dengan kondisi cuaca buruk. "Masih ada peluang menemukan korban selamat," kata David Jardine-Smith, Sekretaris International Maritime Rescue Federation.Kapten kapal Sewol untuk perjalanan tersebut Lee Joon-seok akan menghadapi investigasi mekanisme penyelamatan kapal. Rumor beredar, sang kapten adalah orang yang pertama kali loncat dari kapal dan meninggalkan kapal. Sementara para korban bercerita, mereka dilarang bergerak di kapal sesaat sebelum kapal oleng.


Editor: Sanny Cicilia