MATARAM. Dua orang pengunjuk rasa di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, yang menjadi korban penembakan aparat kepolisian, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat di Mataram. "Saya diberi tahu akan ada dua orang pasien terkait insiden Pelabuhan Sape, yang mau dirujuk ke Mataram, sekarang dalam perjalanan," tuturDirektur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat Lalu Mawardi Hamry, di Mataram, Sabtu (24/12). Dia mengatakan, pada dasarnya manajemen RSUP NTB telah siap menerima pasien rujukan itu, dan telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan terkait pelayanan medis. Dokter dan ruang pelayanan medis, serta fasilitas lainnya telah disiapkan, sebagaimana prosedur penanganan darurat pasien rujukan. "Begitu sampai, langsung dilayani oleh ahli medis dan para medis di RSUP NTB. Sebenarnya, sudah ada rumah sakit rujukan milik Pemprov NTB di Sumbawa, tetapi mungkin sanak keluarganya menghendaki dibawa ke Mataram," ujarnya. Mawardi juga mendapat informasi bahwa saat ini dua korban tewas dalam insiden di Pelabuhan Sape, Bima, yang sempat dibawa ke kamar jenasah RSUD Bima. Kedua korban tewas itu dilaporkan bernama Arif Rahman (18) dan Syaiful (17), keduanya warga Desa Suni, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Sebanyak embilan orang lainnya yang juga korban insiden Pelabuhan Sape masih menjalani perawatan medis di rumah sakit pemerintah daerah di Kabupaten Bima. Insiden berdarah di Sape, mencuat saat Aparat Polres Bima yang didukung Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB, membubarkan paksa aksi unjuk rasa ribuan warga disertai blokade ruas jalan menuju Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, yang telah berlangsung sejak sepekan terakhir ini. Polisi menggempur pengunjuk rasa dengan tembakan hingga dua orang dilaporkan tewas terkena peluru, dan puluhan warga pengunjuk rasa lainnya luka-luka. Beberapa jam kemudian, saksi mata menginformasikan seorang korban tewas lainnya dalam insiden di Pelabuhan Sape itu yakni Immawan Ashary, kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) NTB. Dengan demikian, korban tewas dalam insiden Pelabuhan Sape, Bima, mencapai tiga orang, dan puluhan lainnya luka-luka. Kompas.comCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Korban penembakan Bima dirujuk ke Mataram
MATARAM. Dua orang pengunjuk rasa di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, yang menjadi korban penembakan aparat kepolisian, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat di Mataram. "Saya diberi tahu akan ada dua orang pasien terkait insiden Pelabuhan Sape, yang mau dirujuk ke Mataram, sekarang dalam perjalanan," tuturDirektur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat Lalu Mawardi Hamry, di Mataram, Sabtu (24/12). Dia mengatakan, pada dasarnya manajemen RSUP NTB telah siap menerima pasien rujukan itu, dan telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan terkait pelayanan medis. Dokter dan ruang pelayanan medis, serta fasilitas lainnya telah disiapkan, sebagaimana prosedur penanganan darurat pasien rujukan. "Begitu sampai, langsung dilayani oleh ahli medis dan para medis di RSUP NTB. Sebenarnya, sudah ada rumah sakit rujukan milik Pemprov NTB di Sumbawa, tetapi mungkin sanak keluarganya menghendaki dibawa ke Mataram," ujarnya. Mawardi juga mendapat informasi bahwa saat ini dua korban tewas dalam insiden di Pelabuhan Sape, Bima, yang sempat dibawa ke kamar jenasah RSUD Bima. Kedua korban tewas itu dilaporkan bernama Arif Rahman (18) dan Syaiful (17), keduanya warga Desa Suni, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Sebanyak embilan orang lainnya yang juga korban insiden Pelabuhan Sape masih menjalani perawatan medis di rumah sakit pemerintah daerah di Kabupaten Bima. Insiden berdarah di Sape, mencuat saat Aparat Polres Bima yang didukung Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB, membubarkan paksa aksi unjuk rasa ribuan warga disertai blokade ruas jalan menuju Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, yang telah berlangsung sejak sepekan terakhir ini. Polisi menggempur pengunjuk rasa dengan tembakan hingga dua orang dilaporkan tewas terkena peluru, dan puluhan warga pengunjuk rasa lainnya luka-luka. Beberapa jam kemudian, saksi mata menginformasikan seorang korban tewas lainnya dalam insiden di Pelabuhan Sape itu yakni Immawan Ashary, kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) NTB. Dengan demikian, korban tewas dalam insiden Pelabuhan Sape, Bima, mencapai tiga orang, dan puluhan lainnya luka-luka. Kompas.comCek Berita dan Artikel yang lain di Google News