NEW DELHI. Ribuan orang turun ke jalan di ibukota India, New Delhi. Mereka melakukan aksi protes damai setelah seorang wanita yang diperkosa oleh kelompok preman di kota tersebut meninggal dunia. Sekadar informasi, seorang wanita yang namanya tidak diidentifikasi diperkosa dalam sebuah bus secara bergilir oleh sekelompok preman. Setelah itu, dia lalu dipukul dengan besi dan tubuhnya dibuang ke jalanan pada 16 Desember lalu. "Wanita yang diperkosa dalam sebuah bus sudah meninggal dengan damai, didampingi oleh keluarganya," demikian pernyataan dari Kelvin Loh, Chief Executive Officer RS Mount Elizabeth. Kelvin Loh menambahkan, sang wanita mengalami luka serius pada tubuh dan otaknya. Mayat dari wanita tersebut akan dipulangkan ke India dengan menggunakan pesawat Air India. Terkait hal tersebut, enam orang sudah ditangkap dan akan didakwa dengan pasal pembunuhan. Jika dinyatakan bersalah, mereka dituntut hukuman mati. Hal inilah yang menyulut kemarahan warga India. Sejumlah siaran televisi di India menunjukkan, para demonstran meneriakkan slogan-slogan tentang penghormatan kepada wanita. Aksi serupa tidak hanya terjadi di New Delhi, melainkan di sejumlah kota lainnya seperti Mumbai, Bangalore, dan Kolkata. Akibat aksi tersebut, pihak kepolisian India melakukan barikade sejumlah jalan di New Delhi dan menutup 10 stasiun subway. Perdana Menteri India Manmohan Singh mengimbau agar masyarakat tetap tenang dalam menanggapi kasus ini. "Kita sudah melihat kemarahan warga India akibat kejadian ini. Akan lebih baik jika kematiannya diingat dengan aksi yang lebih konstruktif. Itu semua terserah pada warga India," jelas Singh. Singh juga menegaskan, semakin tingginya peran wanita di publik juga diiringi dengan tumbuhnya ancaman keamanan dan keselamatan mereka. "Kita harus mengatasi masalah ini, yang terjadi di hampir seluruh negara kita," jelas Singh.
Korban perkosaan tewas, warga India marah
NEW DELHI. Ribuan orang turun ke jalan di ibukota India, New Delhi. Mereka melakukan aksi protes damai setelah seorang wanita yang diperkosa oleh kelompok preman di kota tersebut meninggal dunia. Sekadar informasi, seorang wanita yang namanya tidak diidentifikasi diperkosa dalam sebuah bus secara bergilir oleh sekelompok preman. Setelah itu, dia lalu dipukul dengan besi dan tubuhnya dibuang ke jalanan pada 16 Desember lalu. "Wanita yang diperkosa dalam sebuah bus sudah meninggal dengan damai, didampingi oleh keluarganya," demikian pernyataan dari Kelvin Loh, Chief Executive Officer RS Mount Elizabeth. Kelvin Loh menambahkan, sang wanita mengalami luka serius pada tubuh dan otaknya. Mayat dari wanita tersebut akan dipulangkan ke India dengan menggunakan pesawat Air India. Terkait hal tersebut, enam orang sudah ditangkap dan akan didakwa dengan pasal pembunuhan. Jika dinyatakan bersalah, mereka dituntut hukuman mati. Hal inilah yang menyulut kemarahan warga India. Sejumlah siaran televisi di India menunjukkan, para demonstran meneriakkan slogan-slogan tentang penghormatan kepada wanita. Aksi serupa tidak hanya terjadi di New Delhi, melainkan di sejumlah kota lainnya seperti Mumbai, Bangalore, dan Kolkata. Akibat aksi tersebut, pihak kepolisian India melakukan barikade sejumlah jalan di New Delhi dan menutup 10 stasiun subway. Perdana Menteri India Manmohan Singh mengimbau agar masyarakat tetap tenang dalam menanggapi kasus ini. "Kita sudah melihat kemarahan warga India akibat kejadian ini. Akan lebih baik jika kematiannya diingat dengan aksi yang lebih konstruktif. Itu semua terserah pada warga India," jelas Singh. Singh juga menegaskan, semakin tingginya peran wanita di publik juga diiringi dengan tumbuhnya ancaman keamanan dan keselamatan mereka. "Kita harus mengatasi masalah ini, yang terjadi di hampir seluruh negara kita," jelas Singh.