Korban Tewas Akibat Gempa Bumi Dahsyat di Turki dan Suriah Bertambah Melewati 12.000



KONTAN.CO.ID - KAHRAMANMARAS/ANTAKYA. Presiden Tayyip Erdogan mengakui ada masalah dengan respons awal pemerintahnya terhadap gempa dahsyat di Turki selatan. Hal itu diutarakannya setelah masyarakat marah karena menilai pemerintah lambat menurunkan tim penyelamat.

Erdogan, yang mencalonkan diri dalam pemilihan pada Mei, mengatakan dalam kunjungan ke zona bencana bahwa operasi sekarang berjalan normal dan berjanji tidak akan ada yang kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban tewas gabungan yang dilaporkan di Turki dan Suriah meningkat melewati 12.000.

Di seberang Turki selatan, orang-orang mencari tempat berlindung sementara dan makanan dalam cuaca musim dingin yang membekukan, dan menunggu dengan sedih di tumpukan puing tempat keluarga dan teman mungkin masih terkubur.


Baca Juga: Gempa Turki Makan Korban 32.000 Jiwa pada Tahun 1932, Kenapa?

Tim penyelamat masih menemukan beberapa orang hidup. Tetapi banyak orang Turki mengeluhkan kurangnya peralatan, keahlian, dan dukungan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak.

"Di mana negara? Ke mana mereka selama dua hari? Kami memohon kepada mereka. Mari kita lakukan, kita bisa mengeluarkan mereka," kata Sabiha Alinak di dekat bangunan runtuh yang tertutup salju di kota Malatya tempat kerabatnya terjebak.

Ada pemandangan dan keluhan serupa di negara tetangga Suriah, yang dilanda gempa besar hari Senin.

Duta Besar Suriah untuk PBB mengakui pemerintah memiliki "kekurangan kemampuan dan peralatan," menyalahkan lebih dari satu dekade perang saudara di negaranya dan sanksi Barat.

Editor: Handoyo .