Korban Tewas di Gaza Mendekati 30.000 Orang



KONTAN.CO.ID - JALUR GAZA, PALESTINA. Jumlah korban jiwa warga Palestina yang dilaporkan dalam perang Gaza mendekati 30.000 orang pada hari Rabu. 91 orang lainnya tewas dalam pemboman Israel semalam, kata kementerian kesehatan.

Mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah berusaha menemukan jalan menuju gencatan senjata di tengah pertempuran sengit, dan para perunding mencari jeda enam minggu dalam perang yang telah berlangsung hampir lima bulan tersebut.

Baca Juga: Israel Selenggarakan Pemilu Lokal di Bawah Bayang-bayang Perang


Setelah serangkaian diplomasi, para mediator mengatakan kesepakatan akhirnya bisa tercapai termasuk pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dengan imbalan beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

“Harapan saya adalah pada Senin depan kita akan melakukan gencatan senjata” tetapi “kita belum selesai,” kata Presiden AS Joe Biden pada hari Selasa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan Doha berharap, belum tentu optimis, bahwa kami dapat mengumumkan sesuatu sebelum Kamis. Namun dia memperingatkan bahwa situasi di lapangan masih tidak menentu.

Doha memperkirakan jeda pertempuran akan terjadi sebelum awal Ramadhan, bulan puasa umat Islam yang dimulai pada 10 atau 11 Maret, tergantung pada kalender bulan.

Baca Juga: Joe Biden: Israel Setuju Setop Aktivitas Militer Selama Ramadhan

Hamas telah mendorong penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, permintaan yang ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Namun sumber Hamas, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa kesepakatan itu mungkin akan membuat militer Israel meninggalkan “kota-kota dan daerah berpenduduk”, sehingga memungkinkan kembalinya beberapa warga Palestina yang terlantar dan bantuan kemanusiaan.

Militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.954 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Editor: Handoyo .