KONTAN.CO.ID - ANTAKYA. Tim penyelamat korban gempa dahsyat di Turki dan Suriah kewalahan saat jumlah korban tewas melewati 4.400 orang pada Selasa (7/2). Mereka mulai mengalami keputusaaan untuk berjuang menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan. Melansir Reuters, di kota Turki Antakya dekat perbatasan Suriah, di mana bangunan 10 lantai runtuh ke jalan, wartawan Reuters melihat pekerjaan penyelamatan dengan memindahkan satu per satu puing-puing bangunan. Sementara itu, suhu mendekati titik beku saat hujan turun dan tidak ada listrik atau bahan bakar di kota.
Baca Juga: Bantuan Tim Penyelamat Luar Negeri Mulai Mengalir ke Korban Gempa Turki-Suriah Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki dan negara tetangga Suriah pada Senin pagi, merobohkan ribuan bangunan termasuk banyak blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal. Di Turki, jumlah korban tewas naik menjadi 2.921 orang, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD). Korban tewas di Suriah, yang telah dihancurkan oleh perang selama lebih dari 11 tahun, mencapai lebih dari 1.500, menurut pemerintah Suriah dan layanan penyelamatan di barat laut yang dikuasai pemberontak. Cuaca musim dingin yang membekukan menghambat upaya pencarian sepanjang malam. Suara seorang wanita terdengar meminta bantuan di bawah tumpukan puing di provinsi Hatay, Turki selatan. Di dekatnya, tubuh seorang anak kecil terbaring tak bernyawa. Menangis di tengah hujan, seorang warga yang menyebut namanya Deniz meremas-remas tangan putus asa.
Baca Juga: Gempa Turki: Korban Tewas di Turki Hampir 3.000 Orang, di Suriah 1.444 Orang "Mereka membuat keributan tapi tidak ada yang datang," katanya. "Kami hancur, kami hancur. Ya Tuhan... Mereka berseru. Mereka berkata, 'Selamatkan kami' tapi kami tidak bisa menyelamatkan mereka." Ayla, berdiri di dekat tumpukan puing tempat bangunan delapan lantai pernah berdiri, mengatakan dia pergi ke Hatay dari Gaziantep pada hari Senin untuk mencari ibunya. Lima atau enam penyelamat dari pemadam kebakaran Istanbul sedang bekerja di reruntuhan - sandwich beton dan kaca. "Belum ada yang selamat. Seekor anjing jalanan datang dan menggonggong di titik tertentu dalam waktu lama, saya khawatir itu untuk ibu saya. Tapi itu orang lain," katanya. "Saya menyalakan lampu mobil untuk membantu tim penyelamat. Sejauh ini mereka hanya mengeluarkan dua mayat, tidak ada yang selamat."
Baca Juga: Mengapa Gempa Bumi Turki-Suriah Begitu Parah? Ini Penjelasannya Di Kahramanmaras, utara Antakya, keluarga berkumpul di sekitar api unggun dan membungkus diri dengan selimut agar tetap hangat. "Kami hampir tidak bisa keluar rumah," kata Neset Guler, berkerumun dengan keempat anaknya. "Situasi kami adalah bencana. Kami lapar, kami haus. Menyedihkan." AFAD mengatakan hampir 8.000 orang telah diselamatkan dari 4.758 bangunan yang hancur akibat gempa sehari sebelumnya. Dikatakan 13.740 personel pencarian dan penyelamatan dikerahkan dan lebih dari 41.000 tenda, 100.000 tempat tidur dan 300.000 selimut telah dikirim ke wilayah tersebut. "Pengiriman personel dan kendaraan berlanjut tanpa gangguan sepanjang malam," katanya.
Editor: Noverius Laoli